Sekolah dasar di Kalibata, Jakarta Selatan, sudah memiliki jalan evakuasi sendiri yang biasa mereka gunakan ketika banjir. Sekolah ini bernama Madrasah Ibtidayah Nurul Iman yang memiliki kepala sekolah bernama Umar Azhar.
Umar mengatakan sekolahnya secara rutin terkena banjir pada musim hujan. Ketika banjir melanda Jakarta beberapa hari yang lalu, sekolah ini pun ikut terendam banjir.
"Kemarin bersama warga sudah kami bersihkan aula kelas yang banjir. Karena tadi pagi mau dipakai anak-anak belajar. Jam 3.00 WIB tadi air masih menggenang nah kita langsung buru buru membersihkan," ujar Umar di Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (11/2).
Umar menjelaskan, ada sebuah jalur di belakang sekolah mereka yang menghubungkan langsung ke jalan raya. Jalur tersebut dulunya hanya dibatasi bambu dan beralas tanah. Akan tetapi, setelah menerima bantuan dana jalur itu sudah direnovasi.
Umar bercerita, ada tanda-tanda khusus yang bisa dia dan murid-murid amati dalam memantau tinggi banjir di lingkungan sekolahnya. Tanda-tanda tersebut menjadi acuan dia dan anak murid untuk melakukan evakuasi.
Salah satu contohnya adalah tinggi air di anak tangga. Umar mengatakan jika ketinggian air berada pada anak tertentu, itu memberi gambaran sudah setinggi banjir di Jalan raya. Ketinggian itu menjadi acuan mereka untuk melakukan evakuasi.
Para guru akan memandu murid-muridnya untuk pulang ke rumah dengan melewati jalur evakuasi yang ada. Tidak hanya itu, murid-murid yang lebih tua juga diminta memandu adik-adiknya yang masih kecil untuk mempermudah proses evakuasi. "Kakak-kakaknya yang sudah biasa evakuasi membantu adik-adiknya untuk evakuasi," ujar Umar.
Umar menceritakan, saat banjir biasanya murid-murid malah senang bermain air. Akan tetapi, dia dan para guru tegas untuk memandu murid mengevakuasi diri di jalur yang ada. Hal ini untuk keselamatan semua.
Untuk mengajari murid tata cara evakuasi, kata Umar, biasanya mereka melakukan simulasi pada waktu-waktu tertentu. Misalnya, pada bulan Januari yang merupakan musim hujan.
"Tiap tahun anak-anak kita ajak lakukan simulasi banjir," ujar Umar. Mendengar hal itu, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho mengapresiasi langkah yang dilakukan Umar.
Menurut dia, sekolah Umar telah memiliki ketangguhan dalam menghadapi bencana. "Pihak yang melakukan praktik langsung di lapangan ini lah yang saya apresiasi," ujar Sutopo. (Jessi Carina)
Penulis | : | |
Editor | : | Heni |
KOMENTAR