Dari angka jumlah penonoton tersebut, tampaknya memang banyak manusia yang heran dengan keberadaan rambut di dekat anus mereka. Banyak yang tampaknya merasa perlu untuk memahami mengapa mereka memiliki rambut di pantat mereka.
Sayangnya, bagaimanapun, sangat sedikit penelitian ilmiah yang ada tentang masalah ini. Dari data-data pembahasan yang ada, kita tampaknya baru bisa berspekulasi tentang tujuan atau fungsi keberadaan rambut pantat kita itu.
Salah satu teori, sebagaimana dilansir IFL Science, menyatakan bahwa kita memiliki rambut pantat tanpa alasan. Yaitu karena bahwa tidak ada tekanan evolusi besar yang menentan keberadaan rambut pantat itu.
Dengan kata lain, kehadiran rambut di sekitar anus itu tampaknya tidak menghalangi peluang kita untuk mewariskan gen kita. Dengan demikian, memotong atau mencukur rambut di celah pantat kita itu juga tidak membawa keuntungan reproduksi apa pun.
Baca Juga: Hampir Seabad Hilang, Monyet Bergaya Rambut 'Beatles' Terlihat Lagi
Menurut hipotesis ini, rambut pantat tidak memiliki tujuan evolusi apa pun, tetapi ada hanya karena kita tidak pernah perlu kehilangannya. Ini adalah kabar baik bagi siapa saja yang mungkin sedikit malu dengan bokong berambut mereka. Sebab, teori ini membawa pulang fakta bahwa selama evolusi manusia, rambut pantat tidak pernah menjadi penghalang keberhasilan kawin kita.
Penjelasan lain yang mungkin untuk rambut di dekat anus, menyatakan bahwa rambut itu dapat membantu memperkuat aroma dubur kita. Memang, ini mungkin bukan sesuatu yang diinginkan oleh sebagian besar manusia modern, tetapi kemungkinan hominin awal menggunakan aroma sebagai sarana komunikasi yang penting.
Dengan demikian, kemampuan untuk menyebarkan bau seseorang dari jarak jauh akan memberikan sejumlah keuntungan. Salah satunya, aroma ini memungkinkan nenek moyang kita untuk menandai wilayah mereka dan menarik pasangan.
Rambut di celah pantat itu membantu dalam hal ini karena memerangkap sekresi berminyak yang membawa aroma. Selain itu, rambut ini juga menyediakan lingkungan bagi bakteri yang mengonsumsi minyak ini sehingga menghasilkan lebih banyak bau.
Sementara itu, teori ketiga dan terakhir, berpendapat bahwa rambut pantat berfungsi untuk mengurangi gesekan dan menceha lecet saat kita bergerak. Dengan menjebak minyak bau yang disebutkan di atas, rambut memastikan bahwa celah pantat kita itu tetap terlumasi dengan baik, sehingga melindungi kita dari iritasi dan ruam.
Meskipun tidak satu pun dari teori ini yang telah terbukti dengan pasti, setidaknya kita tahu bahwa tumbuhnya rambut di sekitar anus kita adalah sesuatu yang wajar dialami oleh semua manusia. Jadi, kita tidak perlu malu dan putus asa dengan celah pantat berambut yang tidak sedap dipandang mata itu.
Baca Juga: Penemuan Tengkorak Tanpa Rahang Ini Ubah Pemahaman Evolusi Manusia
Source | : | IFL Science |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR