Dalam rangka memperingati 200 tahun meletusnya gunung Tambora, sekaligus memperingati satu dekade majalah National Geographic Indonesia, tim NGI dan NGT (National Geographic Traveler) melakukan ekspedisi ke gunung yang terletak di pulau Sumbawa, NTB tersebut.
Cerita tentang sepak terjang dan keseruan selama penjelajahan yang dilakukan sembilan hari sejak 22 Februari hingga 2 Maret 2015 lalu dibagi oleh tim NGI dalam acara yang digelar di Jakarta Convention Centre, Sabtu (7/3).
Acara yang digelar dalam dua sesi tersebut mendapat antusiasme dari pengunjung Pameran Fotografi Focus Expo. (Baca juga Kisah dari Pesisir Utara Sumbawa nan Eksotik)
Sesi pertama yang dimulai pada pukul 10.30 WIB dan digelar di Hall C JCC tersebut dibuka oleh fotografer National Geographic Indonesia, Yunaidi, dilanjutkan dengan penuturan kisah selama pendakian oleh kartografer Warsono, dan Firman Firdaus, editor di majalah ini.
"Pendakian menuju puncak Tambora merupakan pendakian yang sangat menantang," jelas Warsono. "dengan kecepatan mendaki 3-6 km/jam, medan pendakian Tambora tidak disarankan untuk pemula," tambah Firman Firdaus (Baca juga Melihat Sumbawa dari Udara).
“Pendakian menuju puncak Tambora yang memakan waktu kurang lebih sebelas jam tersebut memberikan tantangan tersendiri bagi tim kami.” tutur Warsono. Ia menambahkan, sebagai seorang kartografer, mempelajari peta wilayah Tambora sebelum keberangkatan sangat diperlukan demi mensukseksan kegiatan ekspedisi. “Banyak rute wilayah Tambora yang ternyata sangat sukar untuk dilewati.”
Dalam sesi kedua yang dimulai pada pukul 14.00, giliran teks editor NGI Mahandis Yoanata dan fotografer Dwi Oblo yang menuturkan kisah mereka selama ekspedisi. Menarik bagaimana keduanya menuturkan kisah selama ekspedisi secara visual, dengan memperlihatkan foto hasil jepretan Oblo yang diambil menggunakan kamera Samsung NX1—kamera "high end" teranyar dari Samsung. National Geographic Indonesia bersama Samsung juga mengadakan kontes foto "Telisik Nusantara". Lebih jauh kunjungi tautan ini.
Penulis | : | |
Editor | : | Aris |
KOMENTAR