Rekomendasi ibu hamil untuk sering mendengarkan musik klasik pasti sudah sangat familiar bagi Anda.
Pasalnya, menurut sejumlah penelitian, musik klasik terbilang mujarab dalam menstimulasi perkembangan otak janin. Namun, tak bisa dimungkiri bahwa umumnya jenis musik instrumental menyebabkan ibu hamil cepat bosan.
Beberapa waktu lalu CBS News menguak sejumlah mitos seputar kehamilan dengan melibatkan tiga orang ahli, Drs Yvonne Bohn, Allison Hill, dan Alane Park. Ketiganya bersama-sama menulis sebuah buku bertajuk The Mommy Doc\'s Ultimate Guide to Pregnancy and Birth.
Menurut Drs Yvonne Bohn, kandungan wanita memiliki jumlah air ketuban yang banyak dan cukup untuk meredam serta mengatur suara dari luar, agar terdengar oleh janin sesuai perkembangan indera pendengarnya.
Saat seorang ibu hamil memilih mendengarkan musik kencang dan keras seperti genre metal, bukan pendengaran bayi yang dikhawatirkan mengalami gangguan, tetapi telinga sang ibu. Sebab, musik yang diputar dengan keras tidak selamanya memiliki potensi untuk merusak pendengaran janin dalam kandungan.
"Bayangkan sebuah kolam renang. Saat Anda sedang menyelam dalam air, Anda bisa mendengar suara tetapi tidak sekencang dan sekeras jika kepala Anda berada di atas air. Kira-kira seperti itulah kondisi bayi dalam janin saat mendengar suara kencang dari luar," terang Dr Bohn.
Air ketuban dalam rahim ibu, kata Dr Bohn, berfungsi untuk melindungi janin dari segala pergerakan dan bunyi yang berasal dari luar tubuh sang ibu.
Penulis | : | |
Editor | : | Aris |
KOMENTAR