Sebuah situs taman bermain berusia dua juta tahun telah ditemukan di Provinsi Hebei, Tiongkok. Situs ini merupakan teman bermain hominid kuno yang terdiri dari 700 objek batu dan 20.000 fragmen. Pemimpin penelitian Wei Qi mempercayai beberapa di antara temuannya itu adalah mainan khusus anak-anak.
Ia juga berspekulasi, objek dengan panjang kurang dari dua inci dibuat oleh ibu untuk anak-anaknya. “Anda akan merasakan cinta serta gairah semangat si pembuat,” ujar Wei.
Situs ini berada tepat pada sebuah cekungan di Nihewan yang juga menjadi sumber penemuan harta kuno sejak 1921. Melalui proses magnetik, temuan ini diprediksi lebih tua dibandingkan situs Dmanisi di Georgia yang disebut-sebut UNESCO sebagai yang paling tua.
Meski demikian, penelitian ini juga meragukan adanya teori tentang ‘bermain’. Pasalnya, sulit untuk menyingkirkan kemungkinan bahwa fragmen batu yang ditemukan bisa saja terbentuk karena proses kekuatan alam.
Penemuan di Nihewan telah menantang perspektif bahwa Afrika adalah satu-satunya asal-usul manusia. Hal ini umumnya percaya bahwa hominid pertama bermigrasi keluar dari Afrika sekitar 1,8 juta tahun yang lalu, tetapi jika ada hominid di Tiongkok pada saat yang sama atau sebelumnya.
Ini menunjukkan bahwa baik mereka meninggalkan Afrika sebelumnya. Atau hominid independen berkembang di Tiongkok pada saat yang sama. "Waktunya sangat menarik," kata Wei. "Ini bisa membuka pintu untuk diskusi baru tentang asal-usul hominin."
Mengintip Inisiatif 'Blue Carbon' Terbesar di Dunia dari Negara Termiskin di Asia
Penulis | : | |
Editor | : | Ajeng |
KOMENTAR