Beragam penelitian dilakukan untuk meneliti kemungkinan manusia hidup lebih lama. Meski demikian, harapan itu masih terus menjadi perdebatan.
Seperti penelitian yang dilakukan Google tahun 2014 yang diberi nama Calio. Tujuan penelitian ini untuk mencari cara untuk memperlambat penuaan dan mengetahui wabah yang dikhawatirkan akan memperpendek usia.
Meski demikian ada pula ilmuwan yang mengatakan, seberapa besar biaya yang dikeluarkan untuk meneliti, tetap saja tidak dapat melebihi kuasa tubuh manusia. Peneliti percaya pola hidup sehat tetap menjadi kunci utama agar memiliki usia panjang.
Sementara Thomas Perls dari Boston University School of Medicine berfokus pads pertanyaan, “Bagaimana ada orang yang mampu hidup begitu lama dibandingkan manusia lainnya?”
Menurutnya, masing-masing tubuh manusia mempunyai waktu “garansi” yang berbeda. Beberapa orang mampu bertahan hingga beberapa dekade, walau akhirnya harus tetap merasakan kondisi tubuh yang menurun di akhir usianya.
Hidup dengan usia panjang, menurut Caleb Finch dari University of Southern California, justru berisiko mengalami gangguan otak lebih besar.
Flinch berkata, “Sepertinya batas maksimun manusia hidup ialah 120 tahun.” Jika hidup lebih dari usia 100 tahun, maka semakin besar mengalami Alzheimer.
Penulis | : | |
Editor | : | Ajeng |
KOMENTAR