Jaringan nirkabel Wi-Fi rentan diretas dan disalahgunakan. Begitu pula Wi-Fi di pesawat-pesawat penerbangan komersil yang bisa di-hack oleh penumpang, juga disasar oleh penyerang dari daratan.
Peringatan mengenai bahaya tersebut disampaikan oleh Kantor Akuntabilitas Pemerintah AS (GOA) dalam sebuah laporan yang dialamatkan ke lembaga penerbangan regulator penerbangan Federal Aviation Administration (FAA).
Berdasarkan laporan GAO yang dirangkum Kompas Tekno dari ArsTechnica, Jumat (17/4), ancaman terhadap Wi-Fi pesawat berasal dari dua sumber. Yang pertama adalah para penumpang pesawat yang bersangkutan.
"Para ahli menyebutkan bahwa, apabila sistem kabin terhubung ke sistem avionik pesawat (misalnya melalui kabel atau router yang sama), dan menggunakan platform jaringan yang sama, dalam hal ini IP, maka penumpang bisa membobol firewall dan mengakses fungsi-fungsi kokpit dari dalam kabin," bunyi kalimat dalam laporan tersebut.
Sumber ancaman kedua adalah internet secara umum. Karena pesawat terbang menggunakan jaringan IP, maka penyerang bisa, misalnya, memasang malware di perangkat penumpang, lalu melancarkan serangan cyber dari belahan dunia lain.
"Virus atau malware yang tertanam di situs web yang dikunjungi penumpang bisa dipakai untuk mengakses sistem IP pesawat," lanjut laporan itu. Ditambahkan pula bahwa konektivitas internet ibaratnya sambungan langsung antara pesawat dan dunia luar yang tentu bisa disalahgunakan.
Sejauh ini, belum ada catatan pesawat diretas dari dalam (oleh penumpang) ataupun dari luar. Namun, pada 2013, seorang konsultan keamanan pernah mendemonstrasikan bahwa hacker bisa meretas Wi-Fi pesawat dengan hanya bermodal smartphone.
Dari sana, sang peretas dapat mengambil alih sistem navigasi pesawat dan berinteraksi dengan pengatur lalu lintas udara (ATC). Serangan yang memanfaatkan celah di sistem navigasi pesawat ini sekarang sudah dilaporkan ke industri dan berhasil diatasi.
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Penulis | : | |
Editor | : | Ajeng |
KOMENTAR