Nationalgeographic.co.id—Sebuah penelitian baru telah menemukan bahwa aborsi selektif jenis kelamin lebih rendah di India di distrik dengan legilastor negara bagian muslim. Laporan penelitian dari universities of Kent, Warwick and Notre Dame (United States) telah dipublikasikan di Journal of Development Economics baru-baru ini.
Dijelaskan dalam laporan penelitian dengan judul "Religion and abortion: The role of politician identity" ini, bahwa temuan mereka konsisten dengan laporan sebelumnya. Kalangan muslim di India sebelumnya diketahui memang enggan melakukan aborsi dibandingkan kalangan Hindu di India.
Di India, tindakan aborsi memang telah dilegalkan sejak tahun 1971. Aborsi yang aman dipandang sebagai hak perempuan, namun aborsi ilegal masih mudah diakses dengan prosedur dan fasilitas yang dianggap tidak aman di India.
Di sisi lain, dilegalkannya aborsi di India justru menyebabkan meningkatkan aborsi selektif jenis kelamin. Aborsi selektif jenis kelamin telah meningkat secara dramatis di India dalam beberapa dekade terakhir.
Halaman berikutnya...
Source | : | University of Kent Press,Journal of Development Economics |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR