Memiliki warisan budaya dan sejarah yang tak sedikit membuat Provinsi Sumatera Selatan menyadari potensi yang dimilikinya. Tak heran, provinsi ini pun mengunggulkan sektor wisata sejarah untuk dijadikan obyek utama dalam sektor pariwisata.
"Sumsel itu memang kalau jualan MICE (Meeting, Incentive, Convention dan Exhibition) mungkin akan kalah, tapi kami jualan tua (sejarah)," kata Plt. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumsel, Irene Camelyn Sinaga, saat meluncurkan Festival Sriwijaya di Jakarta, Rabu (3/6).
Menurut Irene, banyak situs-situs sejarah di Sumsel yang dapat menarik minat wisatawan. Di samping itu, nama besar Kerajaan Sriwijaya juga menjadi daya jual tersendiri bagi pariwisata Sumsel.
"Yang mendirikan nusantara ini salah satunya Kerajaan Sriwijaya. Kerajaan Sriwijaya itu tidak hanya di Palembang tapi juga membangun Singapura," lanjut Irene.
Irene menceritakan terdapat sumber-sumber yang menyebut bahwa seorang raja terakhir Singapura, yang bernama Iskandar Shah tidak lain adalah Parameswara yang berasal dari Bukit Seguntang, Palembang. Konon, Parameswara merupakan pangeran Sriwijaya yang melarikan diri sampai ke Singapura.
Tak hanya kisah Sriwijaya yang turut membangun Singapura, Gubernur Sumsel Alex Noerdin turut menceritakan kejayaan Sriwijaya yang menguasai wilayah Filipina hingga Madagaskar. Tak hanya itu, Candi Borobudur juga disebut sebagai karya dari Sriwijaya yang patut dibanggakan.
"Kerajaan ini luar biasa, dulu Candi Borobudur juga dibangun oleh Dinasti Syailendra, dari Palembang," jelas Alex.
Beragam upaya coba dilakukan Sumsel untuk memajukan industri pariwisata. Salah satu cara dilakukan adalah dengan menggelar Festival Sriwijaya pada 11-14 Juni 2015. Festival ini diharapkan dapat menarik kunjungan wisatawan nusantara serta mancanegara untuk mengenal lebih lanjut kebudayaan serta potensi wisata, khususnya wisata sejarah yang dimiliki Sumsel.
Selain mengunggulkan sektor wisata sejarah, sektor olahraga juga dijagokan Sumsel sebagai daya tarik yang besar untuk wisatawan. Perhelatan Sea Games 2018 dijadikan momen penting untuk meningkatkan angka kunjungan wisatawan ke Sumsel.
"(Upaya Pemprov Sumsel) pertama promosi ya, kedua perbanyak event-event kalau kami lebih berbicara sejarah dan olahraga yang menjadi trending kami, brand kami. Ketiga memperbaiki obyek wisata," ungkap Irene.
Penulis | : | |
Editor | : | Aris |
KOMENTAR