Sepucuk surat Albert Einstein yang menjelaskan hubungan antara teori relativitas yang ditemukannya dengan bom atom yang dijatuhkan di Jepang, terjual dalam sebuah lelang dengan harga Rp 843 juta.
Sejatinya, berdasarkan pemberitaan Sentinel & Enterprise, surat yang menjelaskan hal yang sangat penting itu ditujukan kepada salah seorang putranya. Surat itu ditulis Einstein pada 1945.
Surat yang dilelang pada Kamis lalu itu merupakan satu dari 27 surat milik sang ilmuwan terpenting dalam sejarah ilmu pengetahuan. Pelelangan dilakukan oleh balai lelang Profiles in History. Dari kesemuanya, balai lelang benda sejarah itu berhasil meraup dana sekitar Rp 5,67 miliar.
Dalam acara lelang, Profiles in History menerangkan bahwa surat-surat mili Einstein itu dikumpulkan dalam selang beberapa tahun. pengumpulnya, hingga berita ini diturunkan masih ingin identitasnya tak diketahui. Sedangkan para pembeli surat itu diklaim sebagai individu pecinta sejarah yang berkocek tebal.
Beberapa surat Einstein yang dijual sempat terpublikasi. termasuk yang ia tulis pada 1940-an, yakni surat soal pemikiran Einstein terhadap eksistensi Tuhan. Surat tersebut terjual dengan masing-masing seharga Rp 378 juta dan Rp 459 juta.
Sebelumnya November lalu, surat yang ditulis tangan dan ditandatangani Einstein yang berisi tentang perasaannya mendalam terhadap penderitaan masyarakat Yahudi di bawah kekuasaan Nazi pada masa Perang Dunia II. Surat tersebut terjual dengan harga Rp 152 juta.
Dari laporan Live Science, Einstein hendak mengirimkan surat tersebut kepada seorang pedagang topi di New York, bernama Isidore Zelnikerof Bronx, yang terlibat dalam upaya meloloskan orang-orang Yahudi di belantara Eropa.
Isi surat ini tidak menjelaskan apa tindakan yang telah diambil Bronx. Namun, ketika surat ini ditulis, banyak orang Yahudi Amerika Serikat yang terlibat dalam membantu para pengungsi Yahudi di Portugal, Perancis, dan negara Eropa lain.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan memberi surat rekomendasi kepada orang Yahudi di Eropa untuk mendapatkan visa guna masuk ke Amerika Serikat.
Selama era 1930-an, Einstein sering menulis surat-surat semacam itu, termasuk memberikan selamat kepada pihak-pihak yang telah membantu para korban genosida Hitler.
Sumber: CNN Indonesia
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR