Mereka tertarik pada kemampuan anak untuk memelihara dalih yang bagus untuk menutupi kebohongan mereka.
Dalam tes memori yang terpisah, yang pandai berbohong menunjukkan mereka memiliki pengelolaan ingatan tentang kata-kata yang lebih baik - tetapi mereka tidak menunjukkan tanda bisa mengingat gambar (memori visuo-spasial) dengan lebih baik.
Para peneliti berpendapat, itu karena berbohong melibatkan kemampuan untuk tetap mengingat begitu banyak informasi verbal, sementara mengingat gambar tidaklah terlalu penting.
Dr Elena Hoicka, psikolog perkembangan anak dari University of Sheffield, ada hal baik dari kenyataan bahwa anak kita jago membual.
"Memang orang tua umumnya tak terlalu bangga ketika anak-anak mereka berbohong. Tapi setidaknya mereka bisa senang bahwa, jika anak mereka berbohong dengan baik, itu artinya anak-anak mereka akan memiliki kecakapan yang baik dalam berpikir dan memiliki kecakapan terkait ingatan.
"Kita sudah tahu bahwa aorang dewasa berbohong dalam seperlima dari percakapan di pergaulan, yang berlangsung 10 menit atau lebih. Jadi sangat menarik untuk mengetahui mengapa ada anak yang mampu melontarkan bualan lebih dari sanak-anak lain.
Disebutkannya, kini mereka ingin lebih tahu tentang bagaimana anak-anak itu belajar berbohong untuk pertama kalinya.
KOMENTAR