Nationalgeographic.co.id—Sekalipun anak laki-laki, kelak ia akan menjadi ayah bagi keluarganya. "Nilai-nilai positif harus ia tanamkan sejak usia muda, agar kelak mampu membina keluarganya," ungkap Jerome Teelucksingh kepada International Men's Day.
Jerome Teelucksingh, merupakan seorang dosen sejarah di University of the West Indies, Trinidad Tabago, dianggap sebagai pelopor lahirnya Hari Pria Internasional. Ia mengungkap dalam laman resmi International Men's Day: History and Background.
Sejak tahun 1960-an ada seruan internasional yang gigih untuk pembentukan Hari Pria Internasional atau IMD (International Men's Day), seruan dalam bentuk pertanyaan retoris tentang kesetaraan gender.
"Mengapa wanita memiliki perayaan internasional dan bukan pria? Lebih umum dalam bentuk pernyataan seperti Kontribusi dan kepedulian kepada kaum laki-laki, sehingga layak mendapat pengakuan dalam hak mereka sendiri," lanjutnya.
"Dalam beberapa dekade terakhir telah ada sejumlah upaya untuk membangun IMD di masing-masing negara (misalnya Kanada, Prancis, AS, Kolombia, Rusia, Kanada, Cina)," tambahnya.
"Hal itu dilakukan dengan harapan bahwa gerakan ini akan disaksikan di luar negeri oleh negara lain yang mungkin merasakan kecocokan dan turut bergabung untuk merayakan IMD mereka sendiri yang selaras dengan gagasan para pendiri," imbuhnya.
Sementara perayaan-perayaan kecil tampaknya mulai menjadi perhatian. Hanya saja, mereka mengalami kurangnya publisitas yang diperlukan untuk dapat menjangkau pihak-pihak ke luar negeri. Oleh karena itu, inisiatif-inisiatif tersebut tidak dilanjutkan.
Pada awal 1990-an, organisasi-organisasi di Amerika Serikat, Eropa, dan Australia mengadakan acara-acara kecil di bulan Februari atas undangan Profesor Thomas Oaster yang memimpin Pusat Kajian Pria Missouri di Universitas Missouri, Kansas City.
"Oaster berhasil mempromosikan acara tersebut pada tahun 1994, tetapi upaya berikutnya pada tahun 1995, menjadi kurang diminati, sehingga ia menghentikan rencana untuk melanjutkan acara tersebut di tahun-tahun berikutnya," ujar Teelucksingh.
Baca Juga: Kisah Seorang Pria yang Berhasil Selamat dari Gigitan Hiu Putih Besar
Dampaknya baru terasa memasuki tahun 1999. "Penyelenggaraan IMD di Australia mendorong beberapa negara untuk menyelenggarakan IMD secara global," sambungnya. Teelucksingh memelopori lahirnya IMD pada tanggal 19 November 1999.
Tak banyak sumber yang menyebut tentang penetapan tanggal 19 November sebagai Hari Pria Internasional. Namun, beberapa sumber menyebut bahwa tanggal tersebut merupakan hari kelahiran ayah dari Jerome Teelucksingh.
Perlu dicatat bahwa Hari Pria Internasional (IMD) sebagai perayaan global berhutang besar kepada Advokat India bernama Uma Challa. Berkatnya, perayaan IMD di India sejauh ini merupakan satu-satunya perayaan terbesar di dunia yang memberikan dampak secara global.
"Hari Pria Internasional didasarkan pada enam pilar yang berfokus pada pembangunan model peran pria yang positif sampai pada pahlawan kelas pekerja dalam kehidupan sehari-hari," ungkap Tapatrisha Daso kepada Hindustan Times.
Ia menulis dalam artikelnya yang berjudul International Men’s Day 2021: Significance, theme and all that you need to know, dipublikasikan pada Jum'at, 19 November 2021.
Baca Juga: Siapakah Lelaki Eropa Pertama yang Mendaki Puncak Gunung Gede?
Tapatrisha Daso menyebut bahwa Hari Pria Internasional dijadikan sebagai ajang dalam merayakan kontribusi pria kepada masyarakat, komunitas, keluarga, pernikahan, perawatan anak, dan lingkungan.
"Hari Pria Internasional menciptakan kesadaran tentang hubungan gender dan berfokus pada mempromosikan kesetaraan gender," tambahnya. Tujuan-tujuan dicanangkan demi menciptakan dunia yang lebih baik dan lebih aman, di mana setiap laki-laki dapat berkembang dengan potensi mereka secara optimal.
Momentum ini didedikasikan juga untuk berbicara tentang hal kesejahteraan dan kesehatan pria, serta pengkondisian sosial yang mereka alami. Tujuan akhir dari peringatan ini adalah untuk mempromosikan nilai-nilai dasar kemanusiaan dan kesadaran diri pada laki-laki.
"Kesadaran diri pada laki-laki juga dianggap penting, mengingat mereka punya peran besar dalam keluarganya, ia menjadi pelindung dan pahlawan bagi keluarganya kelak, sehingga sejak muda, diperlukan kesadaran diri," pungkas Daso.
Baca Juga: Layaknya Film 'Jackass', Kenapa Lelaki Sering Bertingkah Gila-Gilaan?
Source | : | hindustan times,International Men's Day |
Penulis | : | Galih Pranata |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR