Seharusnya saya sudah tahu kalau tanggal 18 dan 19 Juli adalah puncak kunjungan wisata di kawasan Borobudur, terutama Candi Borobudur, tentunya. Dalam jumpa pers pengelola Taman Wisata Candi Borobudur (TWCB) pada 13 Juli lalu, dikatakan bahwa terhitung 15 hari mulai tanggal 12 Juli sampai tanggal 26 Juli 2015 merupakan masa libur ramai. Dan, 18-19 Juli adalah puncaknya.
Mereka yang merayakan Hari Raya Idul Fitri di Magelang barangkali merasa sayang bila tidak mengunjungi candi Budha terbesar, sekaligus salah satu ikon budaya Indonesia itu. Terlebih, dalam beberapa tahun terakhir, kawasan sekitar candi Borobudur juga tengah ramai diperbincangkan karena daya tarik wisatanya.
Salah satunya yang paling terkenal, tidak lain tidak bukan, adalah Borobudur Nirwana Sunrise. Tunggu, kita juga bisa dan biasa mengenalnya dengan nama Punthuk Setumbu.
Punthuk Setumbu adalah sebuah bukit yang terletak di Kurahan, Karangrejo, Borobudur, Magelang, sekitar 4 kilometer arah barat dari Candi Borobudur. Saya berangkat pukul 04.15 dari rumah mengendarai motor dalam kecepatan sedang. Bagi saya yang tinggal di perbatasan Kecamatan Tempuran-Bandongan, butuh sekitar setengah jam untuk sampai ke area wisata.
daerah wisata ini menjadi perbincangan hangat di kalangan wisatawan dan calon wisatawan karena menawarkan pemandangan matahari terbit yang cantik. Dan kalau sekedar matahari terbit dirasa sudah biasa, bagaimana dengan ini: Punthuk Setumbu menawarkan pemandangan matahari yang terbit di antara gunung Merapi dan Merbabu.
Oh, apa saya lupa bilang kalau kita juga bisa melihat Candi Borobudur dari ketinggian bukit ini?
Lalu, apa kata yang tepat untuk mengistilahkan saat-saat menanti matahari yang bersiap terbit di antara dua gunung kokoh, sementara di bawahnya, kerumunan kabut tipis menyelimuti badan Candi Borobudur?
Ketika saya sampai ke kawasan Candi Borobudur, beberapa mobil nampak berhenti di sana. Saya perkirakan mereka yang ada di dalam mobil berencana menikmati sunrise dari Candi Borobudur. Beberapa hari sebelumnya saya mencari informasi biaya masuk khusus menikmati matahari terbit, yang mana sebesar Rp250.000,- untuk wisatawan lokal, dan Rp380.000,- untuk wisatawan luar negeri.
Sampai kawasan candi, itu berarti 4 kilometer lagi sebelum saya sampai ke Punthuk Setumbu. Empat mobil berada di depan saya, yang kemudian saya tahu menuju ke arah yang sama dengan saya. Borobudur Nirwana Sunrise.
Sangat mudah menemukan jalan menuju Punthuk Setumbu. Dari kawasan Candi Borobudur, ada papan informasi yang menunjukkan arah menuju lokasi ini.
Penulis | : | |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR