Nationalgeographic.co.id—Kawanan kalajengking dengan racun mematikan menyerang desa-desa di provinsi Aswan, di Mesir selatan. Kawanan kalajengking ini telah menyengat lebih dari 500 orang.
BBC melaporkan bahwa setidaknya 3 orang meninggal dan 450 orang lainnya harus dirawat di rumah sakit akibat disengat oleh kalajengking. Namun Gubernur Aswan, Ashraf Attia, tidak ada warganya yang meninggal akibat disengat kalajengking.
Attia mengatakan bahwa setidaknya 503 orang dirawat di rumah sakit setelah disengat kalajengking. Namun semua orang itu telah boleh keluar dari rumah sakit setelah menerima perawatan antibisa.
Attia juga mengatakan bahwa cuaca buruk telah memicu serangan kalajengking tersebut. Menurut Attia, badai telah mengusir kalajengking dari tempat persembunyiannya di Aswan dan masuk ke banyak rumah di sekitar wilayah tersebut.
Sejumlah media memang sempat memberitakan bahwa Mesir dilanda badai selama beberapa hari. Badai disertai dengan hujan lebat dan banjir yang melanda Mesir selama beberapa hari itu telah mengusir kalajengking-kalajengking dari sarang mereka yang ada di bawah gurun.
Halaman berikutnya...
Badai itu juga telah menghancurkan bangunan, menyapu jalan, menumbangkan pohon dan memutus aliran listrik di beberapa bagian Aswan, menurut laporan Mada, organisasi berita di Mesir.
"Orang-orang yang disengat kalajengking mengatakan gejala mereka termasuk sakit parah, demam, berkeringat, muntah, diare, tremor otot dan kepala berkedut," lapor Al Jazeera.
Kegubernuran Aswan mengatakan telah mendistribusikan lebih dari 3.000 dosis serum antiracun untuk merawat orang-orang yang terluka di rumah sakit dan klinik setempat. Serum ini juga untuk mempersiapkan insiden di masa depan, kata juru bicara Kementerian Kesehatan Khaled Megahed dalam sebuah pernyataan yang diposting ke Facebook pada 13 November.
Baca Juga: Terropterus xiushanensis, Kalajengking Laut Purba Seukuran Anjing
Diperkirakan, ada 31 spesies kalajengking yang hidup di Mesir. Hal itu pernah dilaporkan para ilmuwan pada 2017 di Al Azhar Bulletin of Science, sebagaimana diberitakan Live Science.
Salah satu dari 31 spesies tersebut adalah kalajengking ekor gemuk dalam genus Androctonus yang dianggap sebagai kalajengking paling mematikan di Bumi. Satu spesies lainnya adalah kalajengking deathstalker (Leiurus quinquestriatus) yang biasanya terlihat di Aswan dan menyengat puluhan orang di sana setiap tahunnya, menurut The New York Times.
Secara global, ada Sekitar 5.000 orang di seluruh dunia yang meninggal setiap tahunnya setelah disengat kalajengking, menurut laporan tahun 2009 dalam jurnal Clinical Neurotoxicology.
Baca Juga: Peneliti Temukan Pohon yang Memiliki Racun Seperti Kalajengking
Meski ungkapan banjir kalajengking mungkin terdengar seperti wabah alkitabiah, peristiwa cuaca ekstrem di Aswan yang melepaskan kalajengking-kalajengking tersebut sebenarnya memiliki penjelasan sains modern, yakni perubahan iklim. Dampak perubahan iklim itu ditegaskan oleh Mahmoud Shaheen, direktur Pusat Analisis dan Prakiraan Cuaca di Otoritas Meteorologi Mesir, sebagaimana diberitakan Masrawy, portal berita Mesir.
Kalajengking adalah hewan yang juga ada dalam mitologi Mesir kuno. Dalam mitologi Mesir, sebagaimana disebut oleh Nature World News, kalajengking adalah hewan simbolis dari Selket, sering ditulis Selqet atau Serqet, yang merupakan dewi kematian. Selket adalah salah satu dewi dunia bawah yang bertugas menjaga toples kanopi tempat usus jenazah disimpan setelah pembalseman.
Baca Juga: Kuil Firaun Wanita Ini Ungkap Cara 'Master Kuno' Membuat Karya Seni
Source | : | The New York Times,Live Science,BBC,Nature World News |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR