Di Samarinda, Roti Durian Panglima menjadi khas oleh-oleh Kota Tepian (julukan Kota Samarinda). Rasanya legit dan teksturnya lembut ditambah rasa khas durian.
Kalau Anda berkunjung ke Samarinda, selain amplang, kini ada oleh-oleh khas roti asal Samarinda. Nugrohadi Yuwono, Mulyadi, dan Ferry Gunawan, menciptakan produk roti halal dan terjangkau, sebagai produk makanan khas Samarinda.
Roti Durian Panglima berbentuk bantal berjejer delapan potong, di tengahnya berisikan seperti selai durian. Wangi Roti Durian Panglima, harum dan khas. Aromanya menggugah selera untuk segera mencicipi roti yang terbuat dari bahan tepung terigu soft wheat.
Roti Durian Panglima merupakan produk perdana warga Samarinda, dijual dengan bandrol Rp 25.000. Varian Roti Durian Panglima, isi original durian dan isi durian diberi topping atau ditaburi keju.
Nugrohadi Yuwono mengatakan, Roti Durian Panglima, menggunakan bahan tepung terigu, gula, telur, susu dan mentega ditambah susu bubuk berkualitas.
"Selai dari daging Durian asli dan berkualitas yang sudah masak. Tanpa bahan pengawet berbahaya. Daya tahannya 24 jam. Kalau dimasukan ke dalam kulkas bisa sampai tiga hari," tutur Nugrohadi.
Roti Durian Panglima, mulai diluncurkan resmi bulan Juli 2013. Hanya saja, tiga pemiliknya memulai usahanya sejak Bulan Februari 2011 silam.
Tidak hanya Roti Durian yang dipasarkan, Beberapa menu roti jenis kue sus dan bolu, juga tersedia. Varian bolu yang dijual isi keju dan cokelat.
"Saya tidak belajar roti. Kebetulan rekan usaha saya, yaitu pak Ferry sudah ahli membuat roti. Beliau pernah menjadi chef di hotel bintang lima dan menjadi instruktur bakery di Bogasari Baking Center," ungkapnya.
Sejak dijual secara terbuka 2013, Roti Durian Panglima di Samarinda sebuah tren. Warga yang ingin mencoba, harus mengantre. Banyak pembeli yang tertarik lantaran harganya yang juga terjangkau.
Untuk oleh-oleh, Anda bisa mengunjungi toko cabang dan gerai pusat. Gerai pusat di Samarinda, di Jalan Elang Nomor 36, Kelurahan Temindung, Kecamatan Sungai Pinang, Samarinda. Lokasinya mudah dijangkau dari Bandara Temindung, berjarak sekitar 500 meter dari bandara.
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Penulis | : | |
Editor | : | Dini Felicitas |
KOMENTAR