Buah nangka sudah tak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Buah yang muda bisa diolah menjadi sayur karena rasanya gurih dan teksturnya mirip dengan daging. Sementara buah yang sudah masak memiliki rasa yang manis dan harum.
Para penganut pola makan vegetarian di Amerika Serikat bahkan kini mulai beralih ke nangka sebagai alternatif tempe dan tahu. Rasanya yang mirip dengan daging dan alami membuatnya mulai disukai.
Rasa dan teksturnya membuatnya cocok dibuat permen, keripik, selai, atau menjadi campuran dalam es atau kue-kue.
Kelebihan buah nangka adalah kandungan serat yang tinggi, mengandung energi, namun tidak memiliki lemak. Nangka juga bisa menjadi sumber kalori yang baik karena tidak mengandung Kolesterol dan lemak jenuh.
Gula dalam buah nangka adalah fruktosa dan sukrosa yang mudah dicerna oleh tubuh kita. Gula dalam buah nangka masuk dalam kategori indeks glikemik rendah sehingga tidak cepat menaikkan kadar gula darah. Karena itu mereka yang mengidap diabetes atau gula darah tinggi masih aman mengonsumsi buah ini.
Nangka juga mengandung vitamin dan mineral. Kandungan vitamin B5 dalam buah nangka bisa memenuhi 25 persen dari kebutuhan harian kita. Selain itu nangka juga mengandung vitamin C, magnesium dan potasium. Sekitar 80 persen dari buah nangka terdiri dari air.
Kandungan antioksidan di dalamnya juga sangat baik untuk meningkatkan sistem imun tubuh dan melindungi tubuh dari proses penuaan, kanker, dan kerusakan DNA.
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Penulis | : | |
Editor | : | Aris |
KOMENTAR