Dengan wajah menonjol aneh dan tampak seperti persilangan antara kadal dan kudanil, hewan pra-reptil ini diduga sebagai hewan yang berjalan dengan empat kakinya yang pertama diketahui. Dikenal sebagai Bunostegos akokanensis, hewan ini hidup sekitar 260 juta tahun lalu. Termasuk dalam kelompok hewan pareisaurs, beberapa pendapat menganggap bahwa mereka bisa jadi adalah nenek moyang kura-kura.
Banyak hewan yang hidup di kisaran waktu sama yang memiliki postur kaki belakang tegak atau semi-tegak yang sama, tetapi yang menarik dari Bunostegos yaitu anggota tubuh bagian depan.
“Tulang tungkai depan tak dapat digunakan untuk postur terlentang. Itu sangat unik,” jelas Morgan Turner, penulis kedua paper yang dipublikasikan di Journal of Vertebrata Paleontology.
Di tahun 2003, saat para ilmuwan meneliti fosil Bunostegos dan mengamati lengan beberapa individu, sendi-sendi di antara tulang, mereka menemukan bahwa anggota tubuh hewan ini pasti berada di bawah tubuh.
Sendi bahu hewan ini merupakan sebuah sudut yang secara fisik tak memungkinkan lengan atas bergerak ke arah samping.
Sendi siku pada sebagian besar pareiasaurus yang dapat terlentang sangat fleksibel. Akan tetapi, ilmuwan tak menemukannya pada Bunostegos. Justru sendi sikunya mirip dengan sendi lutut kita dimana hanya memungkinkan lengan bawah dan kaki untuk bergerak maju dan mundur.
“Banyak kompleksitas tentang evolusi postur dan gerak yang selalu kita coba pahami lebih baik setiap hari. Anatomi Bunostegos ini tidak terduga, dan mengharuskan kita belajar lebih banyak,” ujar Turner.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR