Penerapan teknologi yang semakin masif berbanding lurus dengan peningkatan emisi karbon. Bertukar pesan dan berkirim email saja membutuhkan hingga dua miliar pohon untuk menanggulangi dampak polusinya.
Masalah ini ingin ditumpas oleh Mark Zuckerberg dan Bill Gates. Pendiri Facebook dan Microsoft tersebut mengumumkan kolaborasi terbaru mereka yang dinamai "Breakthrough Energy Coalition".
Dilansir Nextren, Senin (30/11/2015) dari Techcrunch, Breakthrough Energy Coalition merupakan gerakan sosial untuk menghadang pemanasan global tanpa menghambat pengembangan teknologi.
Mekanismenya melalui riset dan pengembangan teknologi energi bebas karbon yang diinvestasi Zuckerberg dan Gates. Diharapkan, teknologi tersebut nantinya bisa terimplementasi di seluruh dunia.
Menurut Zuckerberg, dunia tak akan jadi lebih baik tanpa lingkungan yang bersih bagi generasi sekarang dan generasi di masa depan. "Kita tak bisa menaklukan tantangan yang lebih besar, seperti di bidang pendidikan dan komunikasi global, tanpa menjamin penggunaan energi dan stablilitas iklim," kata dia pada akun Facebook-nya.
Tak hanya Zuckerberg dan Gates, beberapa pengusaha kawakan juga turut berpartisipasi. Antara lain pendiri Amazon.com Jeff Bezos, pendiri Alibaba Group Jack Ma, pendiri SoftBank Masayoshi Son dan pendiri Virgin Group Richard Branson.
Bersamaan dengan gerakan Breakthrough Energy Coalition, pemerintah AS juga meluncurkan inisiasi yang dinamai "Mission Innovation".
Benang merahnya sama, yakni untuk mereduksi emisi karbon dari limbah beragam sektor (transportasi, industri, teknologi pertanian, dst).
Pada konferensi tahunan membahas perubahan iklim di Paris pekan ini, Presiden AS Barrack Obama dan Gates bakal hadir untuk memperkenalkan Mission Innovation dan Breakthrough Energy Coalition.
Keduanya memang merupakan program terpisah. Pun begitu, keduanya bakal saling merangkul untuk mencapai tujuan bersama.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR