Keindahan kupu-kupu tak pernah gagal membuat kita berdecak kagum. Ia melayang, mengepakkan sayapnya, hinggap di setangkai bunga, menghisap nektar. Semua gerakannya begitu anggun dan elegan.
Berbagai jenis dan spesies kupu-kupu hidup di Bumi. Mengayun dari satu tangkai bunga ke tangkai yang lain. Hewan ini juga memegang peranan penting dalam penyerbukan tanaman.
Baru-baru ini, sekelompok ahli entomologi internasional mendeskripsikan dua spesies kupu-kupu satyrid dari dataran rendah hutan tropis di lembah sungai Amazon. Salah satu dari kupu-kupu itu dinamai dengan nama naturalis terkenal, Sir David Attenborough.
Kedua spesies baru tersebut termasuk dalam Euptychia, genus kupu-kupu dalam famili Nymphalidae (kaki sikat, atau kupu-kupu berkaki empat.
Kupu-kupu yang pertama diberi nama Euptychia attenboroughi, diketahui berasal dari Venezuela, Kolombia dan Brasil, menurut tim peneliti yang dipimpin oleh Andrew F.E. Neild dari Natural History Museum, London.
“Kami menamai kupu-kupu ini untuk menghormati Sir David Attenborough, seorang naturalis Inggris yang hebat sekaligus penulis dan presenter TV, atas jasanya yang telah membuka mata dan hati jutaan orang untuk melihat alam melalui karyanya yang inspiratif dan mendidik,” ungkap Neild.
Nama Inggris yang diusulkan ialah Attenborough’s black eyed satyr.
Neild menambahkan, “Hewan dan tanaman lain sebelumnya telah didedikasikan kepada Sir David Attenborough, tapi kami senang karena ini pertama kalinya bentuk dedikasi kepadanya melalui nama spesies kupu-kupu.”
“Meskipun kami merupakan tim besar dari berbagai negara lintas benua dan berbicara dalam bahasa yang berbeda, kami semua telah lama dipengaruhi dan terinspirasi oleh dokumenter Sir David yang menarik dan informatif,” ujarnya.
Sayap Euptychia attenboroughi yang berbeda ketika dibandingkan dengan kerabatnya, menjadi alasan Neild dan rekan-rekannya untuk mengumpulkan lebih banyak diagnostik karakter dan mendefinisikan penempatan taksonominya. Pola dan morfologi yang aneh awalnya membuat para ilmuwan berpikir bahwa spesies ini bisa jadi merupakan genus baru.
“Kami sangat terkejut ketika data DNA mendukung masuknya spesies baru ini ke dalam genus Euptychia yang memang sudah ada, karena spesies ini tidak memiliki struktural karakter khas yang terdapat pada semua anggota genus," tutur salah seorang anggota tim, Shinichi Nakahara dari Museum of Natural History Florida.
Spesies baru yang kedua diberi nama Euptychia sophiae, yang diketahui berasal dari tipe lokal di Serra do Divisor National Park, Acre, di pelosok barat Brasil.
Euptychia attenboroughi dan Euptychia sophiae dideskripsikan dalam sebuah artikel yang dipublikasikan minggu ini dalam jurnal ZooKeys.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR