Hepatitis telah menginfeksi sekitar sepertiga populasi dunia. Secara global, ada 2 miliar penduduk dunia terinfeksi hepatitis, dan 240 juta kasus di antaranya berkembang menjadi kronis.
Di Indonesia, berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007, prevalensi hepatitis B mencapai 9,4 persen. Ada 28 juta penduduk Indonesia terinfeksi hepatitis, dan 2,8 juta kasus di antaranya sudah kronis. Separuh dari jumlah itu berkembang jadi kanker dan berakhir dengan kematian.
Bahkan di Uni Eropa, tahun 2010, jumlah kematian akibat hepatitis 10 kali lebih banyak dibandingkan kematian akibat HIV. Fakta tersebut berasal dari hasil riset The Global Burden of Disease Study 2010 (GBD 2010) yang diumumkan pertama kali pada ajang Liver Congress 2014.
Kenali Berbagai Jenis Hepatitis
Hepatitis adalah kondisi peradangan hati. Peradangan ini dapat terbatas atau berkembang menjadi fibrosis (jaringan parut), sirosis atau kanker hati. Virus adalah penyebab paling umum hepatitis.
Ada lima jenis virus hepatitis, disebut sebagai tipe A, B, C, D dan E. Kelima jenis virus ini menjadi perhatian, karena beban penyakit dan kematian yang mereka bawa, serta berpotensi menyebabkan wabah dan epidemi.!break!
Secara khusus, jenis B dan C menyebabkan penyakit kronis pada ratusan juta orang dan menjadi penyebab paling umum sirosis (pengerasan) dan kanker hati.
Infeksi virus hepatitis dapat terjadi dengan tanpa gejala, sedikit gejala, atau dengan gejala nyata seperti penyakit kuning (kulit dan mata menjadi kuning), urin berwarna gelap, kelelahan ekstrim, mual, muntah dan sakit perut, hilang nafsu makan dan pada hepatitis B kadang disertai sakit di persendian.
1. Virus hepatitis A (HAV)
Ada di dalam tinja orang yang terinfeksi dan paling sering ditularkan melalui konsumsi air atau makanan yang terkontaminasi. Dalam banyak kasus ringan, penderita bisa pulih dan kemudian kebal terhadap HAV.
Namun, infeksi HAV yang parah dapat mengancam kehidupan. Ada banyak orang di daerah dengan sanitasi buruk, terinfeksi virus ini. Saat ini, sudah tersedia vaksin yang aman dan efektif untuk mencegah HAV. Kita bisa menanyakan kepada dokter atau rumah sakit terdekat untuk mendapatkannya.
2. Virus hepatitis B (HBV)
Ditularkan melalui kontak dengan darah yang terinfeksi melalui transfusi atau produk darah yang terkena virus, alat medis dan jarum suntik narkoba dan tato yang terkontaminasi, air mani, serta cairan tubuh lainnya.!break!
HBV juga dapat ditularkan dari ibu yang terinfeksi kepada bayinya saat proses persalinan dan dari anggota keluarga yang terinfeksi ke bayi atau anak usia dini. Vaksin yang aman dan efektif juga sudah tersedia untuk mencegah HBV.
3. Virus hepatitis C (HCV)
Sedangkan, sebagian besar virus hepatitis C (HCV) ditularkan melalui paparan darah. Hal ini bisa terjadi melalui transfusi darah dan produk darah yang terkontaminasi, jarum atau suntikan yang terkontaminasi. Sayangnya, belum ada vaksin untuk mencegah HCV, pengadaan vaksin masih dalam tahap penelitian.
4. Virus hepatitis D (HDV)
Infeksi virus hepatitis D (HDV) hanya terjadi pada mereka yang terinfeksi HBV. Infeksi ganda HDV dan HBV dapat mengakibatkan penyakit yang lebih serius. Tapi, vaksin hepatitis B juga memberikan perlindungan terhadap HDV.
5. Virus hepatitis E (HEV)
Virus hepatitis E (HEV) sebagian besar ditularkan melalui konsumsi air atau makanan yang terkontaminasi. HEV merupakan penyebab umum dari wabah hepatitis di negara-negara berkembang. Vaksin yang aman dan efektif untuk mencegah infeksi HEV telah dikembangkan, tetapi tidak banyak tersedia.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR