Majalah National Geographic Indonesia mendapat pengharaan sebagai media kreatif dan inspiratif pada malam Anugerah Jurnalistik AQUA V (AJA V) yang bertempat di Thamrin Nine Balroom, UOB Plaza, Selasa (15/12). AJA merupakan apresiasi AQUA Grup bagi insan pers dan pegiat media sosial dalam menghasilkan karya yang inspiratif untuk kelestarian air dan lingkungan. AJA sudah diselenggarakan sejak 2010 dan tahun ini merupakan penyelenggaraan yang kelima.
Dalam acara malam penganugerahan AJA V di Jakarta, Pimpinan AQUA Grup, Parmaningsih Hadinegoro mengatakan, “Kami menyadari bahwa dalam melestarikan air dan lingkungan tidaklah dapat dilakukan sendirian. Kami selalu berusaha untuk membangun kerja sama dengan berbagai pihak agar dapat menjaga dan merawat Daerah Aliran Sungai (DAS) dari hulu sampai dengan hilir. Dengan penyelenggaraan AJA setiap tahun ini, semoga semakin banyak pihak yang terinspirasi terlibat dalam gerakan pelestarian air dan lingkungan ini,” ujarnya.
Parmaningsih mengungkapkan bahwa AQUA Grup telah lama menjalin kemitraan dengan media untuk menjadi lebih baik dalam menjalankan bisnisnya di Indonesia,” Telah lebih dari 40 tahun media menjadi pendorong dan pengawas kami. Saat ini, dengan tumbuhnya media sosial di tanah air, maka semakin besar pula mitra AQUA untuk mendorong terwujudnya pelestarian air dan lingkungan di Indonesia,” jelas Parmaningsih.
Majalah National Geographic Indonesia mendapatkan penghargaan atas edisi November 2015 yang terbit tanpa foto sama sekali, hanya kuning polos dengan teks: “Maaf tidak ada gambar indah untuk perubahan iklim – mampukah kita bertahan?” Padahal foto yang kaya, penuh warna, nyata, penuh emosi sekaligus indah merupakan khas dari halaman depan Majalah National Geographic Indonesia.
“Kami semua sangat terkesan dengan cara kedua media mengkomunikasikan betapa besarnya dampak lingkungan kepada masyarakat lewat cara yang sederhana namun efektif, sekaligus kreatif dan inspiratif. Pesan yang disampaikan tersebut sepenuhnya sejalan dengan tema AJA V yang ingin mengajak semua lapisan masyarakat untuk melestarikan lingkungan,” kata Parmaningsih Hadinegoro.
Penulis | : | |
Editor | : | Prana Prayudha |
KOMENTAR