Kehilangan drone bisa mendapatkan seseorang dalam banyak masalah. Coba saja tanya Shawn Usman, yang menerbangkan drone dari apartemen pusat kota DC, secara tiba-tiba pesawat tak berawak itu lepas landas dan jatuh ke halaman Gedung Putih.
Sementara dalam kasus Usman, Secret Service memilih untuk tidak mempermasalahkan biaya, namun pada kenyataannya tidak semua orang yang kehilangan drone dapat begitu beruntung., NASA menciptakan alat untuk menghentikan mesin bandel, nantinya alat ini bisa membantu pilot masa depan untuk tetap berada di dekat drone-nya. Ini merupakan kotak khusus yang dihubungkan ke drone, dan kotak ini bekerja ketika drone di luar kendali atau jatuh.
Safeguard adalah jaring pengaman virtual. Pengguna mengatur parameter untuk drone, dan mesin ini memeriksa parameter tersebut untuk terbang ke mana seharusnya. Jika udi luar kendali, seharusnya terbang kembali, namun drone tidak melakukan itu, jaring pengaman mengirimkan drone untuk jatuh ke tanah sebelum melintasi "no-fly-zone".
Keterbatasan drone lainnya, seperti geofencing yang mengandalkan sinyal GPS terhubung ke autopilot pesawat tak berawak itu. Mereka bekerja dengan baik, selama sinyal GPS yang kuat dan autopilot tidak bermasalah. Ketika hal itu terjadi, sistem yang bergantung untuk menjaga drone agar tidak berkeliaran pergi akan berada dalam kesulitan, sehingga Safeguard justru tidak bergantung pada mereka.
Sebaliknya, NASA samar-samar mengatakan hal itu bergantung pada "matematika yang ketat dan autopilot yang bekerja secara independen." Jadi, bahkan jika GPS atau autopilot pada pesawat tanpa awak gagal, Safeguard dapat menghentikan robot yang berkeliaran.
Penulis | : | |
Editor | : | Irfan Hasuki |
KOMENTAR