Gorontalo mencatat rekor baru identifikasi spesies burung dengan berhasil merekam seekor Pecuk-Padi Belang atau Phalacrocorax melanoleucos (Little-pied Cormorant) di danau Limboto.
Rekor identifikasi ini dilakukan bersama antara Burung Indonesia dan Masyarakat Fotografi Gorontalo (MFG) yang turun lapangan bersama, Minggu-Senin (17-18/1).
Temuan burung Pecuk Padi Belang yang menyinggahi danau Limboto ini merupakan keberhasilan baru setelah 3 tahun lebih sejumlah penggiat lingkungan melaksanakan identifikasi di danau ini.
Burung Pecuk Padi Belang didokumentasikan hanya satu ekor yang hinggap di sebatang tiang kayu yang tertancap di danau yang di sekitarnya dipenuhi enceng gondok. Burung ini sibuk membersihkan bulu-bulunya pada saat didokumentasikan.
Burung Pecuk-Padi Belang adalah burung air residen Sulawesi, panjangnya sekitar 55-65 cm dengan warna hitam di bagian atas, bagian muka hingga ke bawah berwarna putih.
Pecuk Padi Belang biasa ditemukan di pantai atau kawasan yang ada tambaknya.
“Burung Pecuk Padi Belang bukanlah penerbang tinggi, makanannya ikan dan kakinya berselaput seperti kaki bebek” kata Panji Ahmad Fauzan, staf biodiversitas Burung Indonesia.
Pecuk-Padi Belang tersebar luas di kawasan Wallacea seperti kepulauan Sangihe, Sulawesi, kepulauan Banggai, Maluku dan Maluku Utara, NTT, NTB hingga ke Timor.
“Burung ini menetap di kawasan Wallacea, hidup di sekitar danau, rawa-rawa, sungai besar, pesisir, mangrove. Temuan Pecuk-Padi Belang ini merupakan rekor pencatatan terbaru di Gorontalo,” sambung Panji.
Peneliti Ungkap Hubungan Tanaman dan Bahasa Abui yang Terancam Punah di Pulau Alor
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR