"Setelah badai datang pelangi," petikan lirik dari lagu hit Firework yang dinyanyikan. Lagu ini dapat menggambarkan adegan di Skotlandia dan bagian utara Inggris pada Selasa (2/2).
Meskipun bukan badai yang kuat, Badai Henry menghantam Inggris utara dengan angin hingga 60 mil per jam (97 kilometer per jam), menyebabkan banjir dan mengganggu banyak pembangkit listrik. Udara dingin yang ditiupkan badai menyebabkan pembentukan awan nacreous yang indah. (Diucapkan ney-Kree-uh s, nama yang mengacu pada kemiripan dengan nacre, atau ibu dari mutiara.)
Fenomena tersebubt muncul di dekat Whitley Bay, Northumberland, di Inggris utara. Itu merupakan tempat yang tidak biasa untuk menemukan mereka, karena mereka biasanya muncul di sepanjang daerah kutub.
Awan nacreous disebut juga awan polar stratosfer (atau awan pelangi). Ia biasanya hanya terbentuk di lintang tinggi dan pada suhu yang sangat dingin. Mereka terlihat ketika cahaya memudar saat matahari terbenam melewati kristal es kecil yang ditiup dari pancaran kuat udara stratosfir. (Lihat foto lainnya.)
"Awan ini lebih dari sekedar rasa ingin tahu," ungkap Andrew Klekociuk, seorang ilmuwan atmosfer dari Divisi Antartika Australia. Sebelumnya Klekociuk berkata, "Mereka (Awan nacreous) mengungkapkan kondisi ekstrim di atmosfer dan mempromosikan perubahan kimia yang menyebabkan kerusakan ozon stratosfir," kepada National Geographic.
Secara khusus, awan membentuk permukaan di mana reaksi kimia dapat berlangsung dengan menghasilkan molekul ozon, dan dapat berkontribusi membentuk lubang ozon kutub. Namun, awan bukanlah ancaman terbesar bagi lapisan ozon, dibanding bahan kimia buatan manusia seperti CFC, HCFS, Freon, dan Halon, yang sebagian besar yang telah berkurang berkat kesepakatan internaSional. Hal tersebut menyebabkan risiko lubang ozon yang telah menurun selama beberapa dekade terakhir dan lapisan dianggap membaik
Penulis | : | |
Editor | : | Irfan Hasuki |
KOMENTAR