Mengapa spesies Neanderthal tiba-tiba punah 40.000 tahun lalu?
Kita mungkin tidak pernah tahu pasti jawaban untuk pertanyaan provokatif tersebut. Tapi sebuah studi baru yang luar biasa diterbitkan bulan ini menunjukkan bahwa saingan prasejarah kita punah bukan oleh epidemi atau perubahan iklim—seperti beberapa pendapat—akan tetapi karena budaya mereka yang terbatas membuat sulit untuk bersaing dengan manusia modern yang bergabung dengan mereka di benua Eropa sekitar 45.000 tahun lalu.
Baca juga: Enam Penjaga Hutan di Taman Nasional Virunga Kongo Tewas Diserang
Penelitian ini diterbitkan di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences.
Model matematika dalam penelitian menunjukkan bahwa ketika dua kelompok terkunci dalam persaingan dengan satu sama lain, kelompok dengan budaya yang lebih maju bisa menyerang dan mengalahkan" yang lain bahkan jika kelompok yang terakhir memiliki lebih banyak anggota.
“Budaya di sini mungkin mewakili keterampilan berburu, kemampuan komunikasi, atau kemampuan untuk mengatasi perubahan lingkungan," ujar Marcus Feldman, ahli biologi Stanford University sekaligus penulis karya ilmiah tersebut. Feldman menambahkan bahwa ada kemungkinan pertempuran fisik langsung antara Homo neanderthalensis dan Homo sapiens.
“Agaknya ada banyak kekerasan terjadi pada waktu itu," kata Feldman. Kekerasan juga dilakukan dengan menggunakan peralatan mereka pada masa itu.
Apakah Neanderthal kurang cerdas dibanding manusia modern? Feldman tidak mengindahkan gagasan tersebut.
"Tidak perlu untuk meminta keunggulan genetik," kata Feldman. Ia mengakui penelitian lain yang menunjukkan bahwa kedua spesies hominid itu memiliki kemampuan otak yang sama.
Baca juga: Masazo Nonaka, Manusia Tertua di Dunia Berusia 112 Tahun
Tetapi model dalam penelitian menunjukkan bahwa kedatangan manusia modern di Eropa bisa berarti bencana bagi Neanderthal, yang telah tinggal di sana selama ratusan ribu tahun.
Tentu saja, bahkan jika spesies Neanderthal punah, gen mereka tetap hidup. Penelitian telah menunjukkan bahwa orang hidup hari ini yang nenek moyangnya dari luar Afrika memiliki sedikit DNA Neanderthal.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR