Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Belitung Timur memfokuskan pengamatan Gerhana Matahari Total (GMT) di lima titik pada 9 Maret 2016 untuk wisatawan, fotografer, dan peneliti.
"Untuk titik pengamatan gerhana, kita ada lima yaitu yang pertama Buku Limau, Pantai Oli Pier, Bukit Samak A1, Pantai Serdang, dan Pantai Tambak. Kita pilih di sana karena merupakan jalur lewatnya matahari kemudian hasil pengamatan tim kita berkesimpulan ideal sebagai tempat pengamatan," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Belitung Timur, Helly Tjandra saat dihubungi KompasTraveldari Jakarta, Kamis (11/2/2016) sore.
Ia mengatakan titik-titik pengamatan untuk wisatawan berada di Buku Limau, Bukit Samak A1, Pantai Serdang, dan Pantai Tambak. Sementara untuk wisatawan dan peneliti, pihaknya memfokuskan titik pengamatan di Pantai Oli Pier.
"Alasan pemilihan tempat tersebut karena di sana terbuka, lintasan keluar matahari, itu tidak terhalang pepohonan, mudah-mudahan jangan sampai terhalang awan. Kita tetap bisa lihat di sana untuk pengamatan," katanya.
Helly menjelaskan titik pengamatan Buku Limau sendiri berada sekitar 1 jam menggunakan kapal nelayan dan selama 30 menit menggunakan kapal cepat dari Kota Manggar.
Sementara, di Pantai Olivier difokuskan untuk para fotografer dan peneliti karena di sana merupakan salah satu tempat terbaik untuk melihat matahari terbit.
Sebelumnya, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman menyatakan bahwa pemerintah akan memfokuskan pengamatan peristiwa Gerhana Matahari Total (GMT) pada 9 Maret mendatang di Bangka Belitung. Pemerintah beralasan pemilihan Bangka Belitung karena panjangnya wilayah jangkauan di provinsi di Bangka Belitung.
Sejumlah wilayah yang mengalami GMT yakni Palembang (Sumatera Selatan), Bangka Belitung, Sampit dan Palangkaraya (Kalimantan Tengah), Balikpapan (Kalimantan Timur), Palu, Poso, Luwuk (Sulawesi Tengah), Ternate dan Halmahera (Maluku Utara), Sulawesi Barat, Bengkulu, Jambi, dan Kalimantan Barat.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR