Nationalgeographic.co.id—Bila Anda menyambangi suatu candi di Jawa, amatilah relief yang dipahat di berbagai sisinya. Di sana, tergambar kehidupan yang bisa Anda bayangkan sangat kuat, bagaimana lingkungan sekitarnya saat masa dibangun oleh kerajaan-kerajaan periode klasik.
Relief bisa mendokumentasikan lingkungan atau pemandangan alam sekitarnya, maupun membuat kisah di masa lalu dengan latar yang di sesuaikan dengan keberadaan candi.
"Ada ceritanya begini. Jadi relief itu satu, dia menggambarkan cerita tentang yang diadaptasikan dengan situasi lokal," jelas Heri Santoso, ahli botani dari Generasi Biologi dalam diskusi KisMis yang diadakan MaknaKata, Sabtu (11/12/2021). Saat ini penelitiannya sedang terfokus untuk mengidentifikasi tanaman-tanaman yang dipahat dalam relief candi.
Heri melanjutkan, "karena tadi ceritanya itu aslinya dari India, kemudian diadaptasi, dimasukkan dengan unsur-unsur lokal seperti lingkungan sekitar atau tempat tinggal, maka unsur-unsur kelokalan itu dibawa, direkam, gunungnya, rumahnya, sawah-sawahnya, apa yang ada di sekitarnya direkam, untuk dimasukkan ke dalam setting tempat relief."
Yang jelas, tanaman dalam relief di candi Jawa timur lebih didominasi oleh kelapa, pandan, padi, talas, kalpataru, pohon asoka, dan tanaman jenis Ficus. Ciri tanaman ini sangat tropis, berbeda dengan candi yang ada di India, dimana kisah-kisah legenda berasal yang tidak memilikinya.
Meski demikian, Heri menerangkan, tanaman yang dipahat dalam relief tidak bisa diidentifikasi begitu saja. Sebab, bentuk ukirannya sekilas terlihat asing atau aneh. Untuk mengamatinya, terutama para peneliti yang ingin mengidentifikasi tanaman, harus memahami konteks cerita dalam relief tersebut dan membaca kitab ceritanya.
Penulis | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR