Pertumbuhan terumbu karang terhambat karena adanya pengasaman air laut yang disebabkan oleh pemanasan global, sebuah penelitian baru sudah mengkonfirmasi.
Untuk pertama kalinya, para peneliti melakukan sebuah percobaan pada terumbu karang alami yang melibatkan perubahan air kimia laut untuk meniru efek dari adanya karbondioksida berlebih di atmosfer.
Hasil dari penelitian ini mengungkapkan bukti yang kuat bahwa pengasaman air laut yang dikaitkan dengan emisi gas rumah kaca sudah memperlambat pertumbuhan terumbu karang, kata Tim ini.
Tanpa adanya pemangkasan emisi gas rumah kaca, terumbu karang di dunia kemungkinan tidak bisa bertahan pada abad selanjutnya, menurut para ilmuwan. Karbondioksida yang diserap oleh air laut akan meningkatkan tingkat keasaman pada air laut tersebut. Jika perairan menjadi terlalu asam, hal ini akan melarutkan kalsium karbinat yang moluskan dan makhluk lainnya seperti Kepiting dan lobster perlu untuk membangun cangkang mereka da memiliki kerangka yang sangat keras bahkan berbatu.
Meskipun penelitian sebelumnya sudah mengatakan bahwa penurunan jumlah besar dari perkembangan terumbu karang menurun sejak beberapa decade, alasan pasti yang menyebabkan terhambatnya pertumbuhan terumbu karang ini masih sulit untuk dipastikan.
Pengasaman ini merupakan salah satu kemungkinan penyebabnya, namun lainnya juga memasukkan pemanasan global, polusi dan pemancingan secara berlebihan sebagai faktor perlambatan pertumbuhan terumbu karang.
Untuk melacak peran yang dilakukan oleh emisi gas dari rumah kaca, para peneliti Amerika Serikat memanipulasi air laut yang mengalir di sekitar Great Barrier Reef milik Australia.
Dengan membawa jumlah pH milik terumbu karang tersebut, jumlah keasaman atau alkalinity mendekati dengan apa yang ada pada masa Pre-Industrial yang meningkatkan kalsium karbonat yang terendap menumbuhkan kerangka terumbu yang keras.
Pemimpin dari Penelitian ini, Dr. Rebecca Albright, dari Carnegie Institution di Washington DC, mengatakan: "Pekerjaan kami membuktikan bahwa bukti terkuat dari percobaan dalam sebuah ekosistem alam adalah pengasaman air laut sudah memperlambat pertumbuhan terumbu karang."
"Pengasaman laut jelas sudah menjadikan terumbu karang sebagai korban. Hal ini bukanlah ketakutan yang akan terjadi pada masa depan, tapi ini adalah realitas yang terjadi pada hari ini."
Pekerjaan lain yang dilakukan oleh kolega dari Carnegie, Profesor Ken Caldeira menemukan bahwa tingkat dari klasifikasi terumbu karang pada tahun 2008 dan 2009 melambat dibandingkan dengan pertumbuhan terumbu karang pada tahun 1975 dan 1976.
Ia mengatakan, "Hal nyata yang dapat dilakukan untuk mempertahankan perlindungan terumbu karang adalah untuk memangkas emisi gas karbon dioksida kita."
"Jika kita tidak mengambil langkah dalam permasalahan ini dengan cepat, terumbu karang dan segala sesuatu yang bergantung pada mereka, termasuk satwa-satwa dan komunitas disekitarnya tidak akan bertahan pada abad selanjutnya."
Penulis | : | |
Editor | : | endah trisulistiowaty |
KOMENTAR