Pakar gempa Indonesia menilai bahwa gempa yang mengguncang Mentawai, Padang, dan wilayah sekitarnya pada Rabu (2/3/2016) mirip dengan gempa yang mengguncang Aceh pada tahun 2012.
Pakar kegempaan Sumatera dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Danny Hilman Natawijaya, dan pakar gempa Institut Teknologi Bandung (ITB), Irwan Meilano, mengungkapkan bahwa kemiripannya pada magnitudo, lokasi, dan mekanisme gempa.
"Mirip sekali dengan gempa di Aceh tahun 2012. Saat itu, dikhawatirkan gempa itu juga memicu tsunami," kata Danny kepada Kompas.com, Rabu malam.
Dari magnitudo, gempa yang mengguncang Aceh pada 11 April 2012 bermagnitudo 8,5 SR. Gempa Mentawai kali ini bermagnitudo 7,8 SR. Sebelumnya, sempat diwartakan gempa kali ini magnitudonya 8,3 SR.
Perbedaannya, gempa yang mengguncang Aceh pada tahun 2012 adalah gempa kembar. Ada gempa bermagnitudo 8,1 SR hanya dua jam setelah gempa pertama.
Gempa tahun 2012 sendiri sebenarnya terjadi pada lokasi 500 kilometer dari Banda Aceh. Namun, karena mengguncang wilayah Aceh dan sempat memicu kepanikan di sana, gempa tersebut lantas kerap disebut gempa Aceh.
Dari sisi lokasi, gempa kali ini juga mirip dengan gempa Aceh empat tahun lalu. "Terjadi di lautan lepas. Di luar zona subduksi," kata Danny.
Zona subduksi adalah pertemuan antara dua lempeng besar. Pergeseran di wilayah itulah yang biasanya memicu tsunami. Tsunami akibat gempa di zona subduksi Sumatera adalah tsunami Aceh tahun 2004.
Sementara itu, gempa Mentawai kali ini dan gempa Aceh 2012 mirip karena sama-sama dipicu sesar geser mendatar. Biasanya, gempa sesar geser mendatar tidak memicu tsunami. Kalaupun ada, biasanya sangat kecil, tak sampai satu meter.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa gempa Mentawai kali ini berpotensi tsunami. Walaupun pakar menyatakan gempa kali ini tak berpotensi tsunami, BMKG belum mencabut peringatan itu hingga berita ini diturunkan.
Gempa Mentawai kali ini merupakan salah satu yang bisa mengubah persepsi tentang kegempaan di Sumatera. "Bahwa kita memiliki sesar geser (mendatar) di bagian samudera."
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR