Laurie Rimon tengah hiking bersama teman-temannya di situs arkeologi di Galilea timur saat melihat benda berkilau di rumput. Setelah menyadari itu koin, pemandu kelompok, Irit Zuk Kovacsi menghubungi Badan Kepurbakalaan Israel (IAA). Dalam beberapa jam, perwakilan IAA bergabung dalam kelompok tersebut di lapangan dan mengambil alih kepemilikan koin tersebut.
“Tidak setiap hari orang menemukan benda menakjubkan, tetapi saya berharap dapat melihat koin emas itu ditampilkan di museum dalam waktu dekat,” ujar Rimon.
Koin yang ditemukan Rimon bukanlah koin biasa. Serangkaian tes penanggalan menunjukkan koin tersebut berasal dari tahun 107 M. Koin ini merupakan bagian dari serangkaian koin nostalgia yang dicetak oleh Kaisar Trajan dan didedikasikan kepada kaisar-kaisar Romawi yang memimpin sebelumnya. Satu-satunya koin lain semacam ini diyakini menjadi salah satu yang koleksi British Museum.
Kepala kurator dari departemen koin di IAA, Donald T. Ariel mengatakan bahwa dua koin emas lain dari kaisar ini telah terdaftar dalam kekayaan negara. Satu koin berasal dari Giv’at Shaul dekat Yerusalem, dan koin lainnya dari kawasan Qiryat Gat. Akan tetapi, detail keduanya berbeda dengan detail pada koin yang ditemukan Rimon.
"Ini adalah penemuan yang luar biasa dan mengejutkan. Saya percaya bahwa berkat Laurie, tak lama lagi masyarakat akan dapat menikmati penemuan langka ini," ujar Nir Distelfeld, inspektur Unit Pencegahan Perampokan Benda Purbakala IAA.
Danny Syon, seorang kolektor senior di IAA, mengatakan salah satu sisi dari koin menunjukkan simbol legiun Romawi di sebelah nama penguasa Trajan. Di sisi lain, ada potret kaisar Augustus yang diagung-agungkan.
Sebuah koin seperti ini bisa menggambarkan tentara Romawi di wilayah tersebut 2.000 tahun yang lalu. "Mungkin dalam konteks kegiatan terhadap pendukung Bar Kokhba di Galilea, tapi sangat sulit untuk menentukan hanya dengan dasar satu koin," kata Ariel.
“Sumber-sumber sejarah menggambarkan catatan periode tersebut bahwa beberapa prajurit Romawi dibayar dengan gaji tinggi, sebesar tiga koin emas, yang setara dengan 75 koin perak sebagai bayaran per hari,” ujar Ariel.
Ia menambahkan bahwa meski memiliki banyak koin emas, para prajurit kesulitan membeli barang-barang di pasar dengan koin tersebut, sebab seringkali pedagang tidak bisa memberikan uang kembalian kepada mereka.
“Koin perunggu dan perak dari era Kaisar Trajan lebih umum di negara itu, koin emas sangat langka,” pungkas Ariel.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR