Nationalgeographic.co.id—Pesawat luar angkasa buatan NASA kembali membuat sejarah penting, kali ini berhasil "menyentuh" matahari dengan Parker Solar Probe. Pesawat luar angkasa yang diluncurkan pada tahun 2018 itu merupakan objek buatan manusia pertama yang mencapai lapisan atmosfer terluar matahari atau biasa disebut korona.
Dilaporkan dari The Guardian, sebenarnya pesawat luar angkasa tersebut sampai di korona matahari pada bulan April lalu. Namun, butuh waktu berbulan-bulan untuk mendapatkan dan mengonfirmasi data yang didapat oleh pesawat tersebut.
Karena matahari tidak memiliki permukaan padat, korona adalah tempat dari banyak aktifitas matahari. Dengan menjelajahi wilayah yang sangat kuat secara magnetis ini dari dekat dapat membantu para ilmuwan lebih memahami badai matahari yang dapat mengganggu kehidupan di Bumi.
"Ini menandai pencapaian tujuan utama misi Parker dan era baru untuk memahami fisika korona," kata Justin C. Kasper, penulis pertama, Deputy Chief Technology Officer di BWX Technologies dan profesor di University of Michigan.
Pesawat melakukan pengamatan langsung perdana tentang apa yang ada di dalam atmosfer matahari, mengukur fenomena yang sebelumnya belum diketahui secara pasti. Dilansir dari Science Daily, lapisan terluar matahari berada pada permukaan kritis Alfvén, titik di mana gaya gravitasi dan magnet matahari secara langsung mengendalikan angin surya.
Banyak ilmuwan berpikir bahwa pembalikan tiba-tiba di medan magnet matahari yang disebut "switchbacks", muncul dari daerah ini. Pada bulan April pesawat luar angkasa Parker menghabiskan waktu lima jam di bawah permukaan kritis Alfvén dan memiliki kontak langsung dengan plasma matahari. Di area itu ditemukan bahwa tekanan dan energi medan magnet matahari lebih kuat daripada tekanan dan energi partikel.
Source | : | Science Daily,BBC,The Guardian |
Penulis | : | Maria Gabrielle |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR