Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mengumumkan bahwa pesawat antariksa Kepler telah pulih setelah sebelumnya beralih ke mode darurat. Meski begitu, penyebab anomali itu belum diketahui.
Kamis lalu, pesawat antariksa tersebut secara misterius rusak sementara ketika berada pada jarak hampir 75 juta mil dari Bumi.
Pejabat NASA mengatakan bahwa mereka telah berhasil mengembalikan pembakaran bahan bakar ke kondisi stabil pada Minggu pagi. Sementara ketika dalam mode darurat, pembakaran bahan bakar terjadi terlalu intensif.
“Respon cepat dan kebulatan tekad para insinyur sepanjang akhir pekanlah yang menyebabkan pemulihan,” tulis pejabat NASA dalam siaran pers.
“Kami sangat mengapresiasi usaha mereka, dan segala dukungan dari fans misi di seluruh dunia.”
Insinyur operasi misi mengatakan bahwa kini mereka bekerja untuk mengunduh data yang dikirim dari pesawat antariksa tersebut. Dalam rilis sebelumnya, mereka mencatat bahwa dibutuhkan waktu 13 menit bagi sinyal untuk pergi ke Kepler dan kembali karena jaraknya cukup jauh.
“Ketika data sudah sampai di Bumi, tim akan menilai semua sistem secara menyeluruh untuk memastikan Kepler cukup ‘sehat’ untuk kembali ke mode sains.”
Begitu sukses, tim akan bekerja untuk memulai bagian lain dari misi "K2" Kepler. Misi tersebut dihentikan Kamis lalu ketika NASA menemukan pesawat ruang angkasa itu dalam mode darurat.
Meskipun Kepler pernah memiliki beberapa masalah di masa lalu, namun inilah pertama kalinya Kepler beralih ke keadaan darurat selama tujuh tahun perjalanannya di luar angkasa.
Insinyur NASA mengatakan bahwa mereka akan tetap berusaha menemukan penyebab keadaan darurat, tetapi fokus utama mereka adalah mengembalikan Kepler ke operasi sains regulernya.
Misinya saat ini ialah menemukan planet ekstrasurya selagi meneliti bintang-bintang muda, supernova, dan objek astronomi lainnya.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR