Arkeolog dari Israel Antiquities Authority (IAA) menemukan sisa-sisa pembakaran kaca 1.600 tahun lalu (Akhir periode Romawi) di Lembah Yizreel, Israel. (Baca : "The Hobbit" dari Flores Ternyata Punah 50.000 Tahun Lalu)
Menurut Dr. Yael Gorin-Rosen, kepala kurator Departemen Kaca IAA, penemuan ini menunjukkan bahwa Israel adalah salah satu pusat utama untuk memproduksi kaca di era romawi.
Tempat pembakaran tersebut terdiri dari dua bangunan kompartemen. Kompartemen pertama terdiri dari sebuah tungku, tempat kayu bakar dibakar untuk membuat suhu yang sangat tinggi. Kompartemen kedua adalah ruang leleh, tempat di mana bahan baku untuk kaca (pasir bersih pantai dan garam) dimasukkan dan meleleh bersama-sama pada suhu 1.200 derajat Celsius.
Kaca dipanaskan selama satu atau dua minggu sampai bongkahan besar kaca baku yang diproduksi memiliki berat lebih dari 10 ton.
Pada akhir proses pembakaran didinginkan. Potongan kaca besar yang diproduksi dihancurkan menjadi potongan kecil, kemudian dijual kepada lokakarya (yang akan dilelehkan lagi) untuk menghasilkan barang pecah belah.
"Ini adalah penemuan yang sangat penting dengan implikasi mengenai sejarah industri kaca, baik di Israel dan di era kuno," kata Dr. Gorin-Rosen.
"Kami tahu dari sumber-sumber sejarah kembali ke masa Romawi, bahwa Lembah Akko terkenal karena pasir berkualitas baik yang ada di sana, sangat cocok untuk pembuatan kaca," tambahnya.
"Ini adalah penemuan sensasional dan sangat penting untuk memahami seluruh sistem perdagangan kaca di zaman kuno," tambah Prof. Ian Freestone, seorang peneliti dari University College London, Inggris.
(Baca juga : Ribuan Artefak Aborigin Ditemukan Saat Penggalian Proyek Transportasi di Sydney)
Ini adalah bukti bahwa Israel merupakan pusat produksi pada skala internasional, dengan barang pecah belah secara luas terdistribusi ke seluruh Mediterania dan Eropa. Selama periode Romawi awal penggunaan kaca sangat diperluas, karena karakteristiknya yang transparan, indah, dan diproduksi dengan cepat, serta teknik yang murah diadopsi pada saat menurunkan biaya produksi.
Kaca digunakan di hampir setiap rumah tangga dari periode Romawi hingga seterusnya. Ia juga digunakan dalam pembangunan gedung-gedung publik dalam bentuk jendela, mosaik dan perlengkapan pencahayaan.
Peneliti Ungkap Hubungan Tanaman dan Bahasa Abui yang Terancam Punah di Pulau Alor
Penulis | : | |
Editor | : | Irfan Hasuki |
KOMENTAR