Resistensi terhadap antibiotik telah membuat infeksi sulit untuk dilawan. Pada banyak kasus, hal ini bahkan dapat mengancam jiwa. Para ilmuwan di Swedia mungkin telah menemukan sebuah alternatif dalam menggunakan antibiotik.
Para ilmuwan melatih sistem kekebalan alami tubuh (yang disebut imunitas bawaan) dengan tikus. Imunitas inilah yang melucuti senjata dan menghancurkan bakteri yang menyebabkan infeksi pada anak-anak.
Sistem imun bawaan adalah garis depan pertahanan tubuh, dan bekerja dalam dua cara yang berbeda untuk melawan infeksi. Yang pertama adalah apa yang peneliti sebut sebagai ‘pertahanan antibakteri baik’ yang memiliki target dan membunuh patogen. Kedua yang menyebabkan peradangan - kemerahan, pembengkakan dan demam yang menyertai penyakit atau cedera. Ini adalah bagian penting dari respon imun, tetapi juga dapat menyebabkan kerusakan jaringan yang signifikan, dan dalam beberapa kasus dapat berkontribusi untuk kemajuan penyakit atau infeksi.
Membalik saklar
Catharina Svanborg, seorang profesor imunologi klinis di Lund University di Swedia bersama rekan-rekan peneliti lainnya menemukan bahwa dua bagian dari proses dikendalikan oleh dua molekul yang berbeda, sehingga mereka hanya dimatikan molekul inflamasi. Dengan menghalangi itu, kita dapat mengambil keuntungan dari bagian pertahanan kekebalan tubuh alami yang meengusahakan penyembuhan.
"Ini adalah kejutan, karena teknologi ini belum digunakan untuk mengobati infeksi. Jadi, itu merupakan temuan yang tak terduga, namun itu tetap merupakan langkah logis untuk diambil," kata Svanborg.
Svanborg dan rekan-rekannya menerbitkan temuan mereka dalam jurnal Science Translational Medicine.
Ia mengatakan jika para peneliti ?berencana melakukan tes lagi, kali ini untuk melihat apakah sistem kekebalan tubuh bawaan dapat mengambil patogen lainnya, seperti yang menyebabkan pneumonia.
"Gambar adalah sama untuk semua kategori yang berbeda, dan konseptual, apa yang kami lakukan adalah untuk mengatakan bahwa, daripada membunuh bakteri secara langsung, kita manfaatkan sistem kekebalan tubuh sedemikian rupa untuk menekan kerusakan jaringan dan gejala, "kata Svanborg.
Mengingat keseriusan tumbuh dari infeksi bakteri yang tidak merespon terhadap antibiotik, Svanborg berpikir itu hanya masalah waktu sebelum beberapa penyakit diperlakukan dengan sistem kekebalan tubuh sendiri.
Penulis | : | |
Editor | : | Irfan Hasuki |
KOMENTAR