Zeus menggeliat begitu pintu kotak besi yang selama beberapa hari terakhir mengurungnya dibuka. Dia bangkit, mengibaskan surai, dan berjalan pelan ke bibir kandang.
Sesaat kemudian, singa jantan itu mengaum keras. Seolah dia ingin menunjukkan keperkasaannya di tempat tinggal barunya.
Zeus mulai berjalan keluar menyusuri tanah kering menuju pepohonan yang ada di depannya.
Zeus adalah satu dari 33 singa yang diselamatkan dari pertunjukan sirkus di Kolombia dan Peru, dan kemudian diterbangkan ke Afrika Selatan.
Rombongan singa ini tiba di tujuan pada hari Minggu (1/5/2016) lalu.
Sebuah lokasi di utara Kota Johannesburg, di the Emoya Big Cat Sanctuary, akan menjadi tempat tinggal baru bagi satwa tersebut.
Memang, saat tiba di tempat itu, singa-singa tersebut menunjukkan polah yang beragam.
Umumnya, mereka menggarukkan surai mereka di pohon, dan kemudian menjelajahi wilayah baru itu.
Di lokasi ini, singa-singa tersebut akan hidup dalam pengawasan dokter hewan selama beberapa bulan ke depan.
Seperti diwartakan Kantor Berita AP, Senin (2/5/2016), singa-singa itu tiba di the Emoya Big Cat Sanctuary menjelang matahari tenggelam.
Tibanya rombongan singa ini sekaligus menandai berakhirnya perjalanan dua hari dari Amerika Selatan.
Sayangnya, 33 singa ini tak segarang penampilannya. Bahkan, untuk bertahan hidup di alam liar pun nyaris mustahil.
Mereka dibesarkan di dalam kandang. Para pemilik sirkus lalu mencabuti taring dan memotong cakar mereka. Dengan kondisi tersebut, singa-singa ini tak lagi bisa berburu.
Di penangkaran ini, mereka akan mendapat makan daging yang diberikan dalam bentuk permainan. Sementara, air minum disediakan di tempat-tempat dekat lokasi mereka.
"Mereka sangat tenang setelah melakukan perjalanan panjang," kata Tim Phillips, salah satu pendiri Animal Defenders International (ADI) yang memimpin penyelamatan singa-singa ini,
"Ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan, bisa melihat mereka melangkah dari kandang ke rumah baru mereka di semak-semak Afrika," kata dia.
Diberitakan sebelumnya, Dengan biaya dari ADI yang berkedudukan di San Francisco, AS, 33 singa itu diterbangkan ke kawasan perlindungan di Afsel.
Penerbangan puluhan singa itu mencatat rekor yang terbesar.
ADI telah bekerja sama selama bertahun-tahun dengan para legislator di kedua Kolombia dan Peru untuk melarang penggunaan hewan liar dalam pertunjukan sirkus.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR