Kabar gembira bagi dunia konservasi setelah kehamilan 15 bulan, anak badak Sumatera telah lahir di Swaka Rhino Sumatera (SRS) Taman Nasional Way Kambas (TNWK), Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung.
Anak badak tersebut terlahir dari indukan pasangan Ratu dan Andalasan. Sebelumnya, pada 2012 Ratu melahirkan anak badak yang diberi nama Andatu.
Kepala Balai TNWK Lampung Timur, Subakir, Kamis (12/5/2016), membenarkan adanya kelahiran "adik" Andatu, namun pihaknya belum memberi keterangan lengkap.
"Saya belum menerima informasi lengkap dari tim dokter yang menangani tentang kelahiran anak badak yang baru ini, namun yang pasti kelahirannya berlangsung normal," kata dia.
Kelahiran anak badak Sumatera ditangani empat dokter dan satu pawang.
"Dokter ada yang dari luar negeri dan mereka sudah datang dan terus melakukan pemantauan sejak awal April lalu," ujarnya.
Dokter Dedi Chandra yang pernah menangani badak di SRS mengatakan bahwa populasi badak seluruh dunia sebanyak 100 ekor. Hal itu berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Viability Population Analysis.
"Sama saja kelahiran satu ekor badak menambah 1 persen populasi badak dunia," ujarnya.
Induk badak memiliki calving interval 4 tahun dalam usia produktif antara 10- 30 tahun.
"Ini berarti dalam periode produktif maksimal ada kelahiran 3-5 anakan," tuturnya.
Di SRS sendiri, terdapat tiga badak betina, salah satunya Ratu yang sampai saat ini masih produktif melahirkan.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR