Pemeritah Nepal merayakan "Everest Day" Minggu lalu dengan menganugerahkan penghargaan kepada sembilan Sherpa.
Kesembilan Sherpa itu dinilai berjasa karena telah memperbaiki jalur tambang dan membuka jalur ke puncak Everest menyusul bencana gempa bumi yang melanda.
Dengan perbaikan yang dilakukan mereka, kini ratusan pendaki telah mampu menginjakkan kakinya di puncak tertinggi dunia bulan ini.
Sherpa yang dalam bahasa Tibet artinya orang dari timua, adalah kelompok suku yang tinggal di ketinggian pegunungan di Himalaya, Nepal.
Umumnya, mereka mengabdi sebagai pemandu ataupun pengangkut barang bagi para pendaki yang ingin mencapai puncak Everest di Himalaya.
Perdana Menteri Nepal Khadga Prasad Oli mengungkapkan pujiannya terhadap sembilan lelaki berjasa itu.
Acara penganugerahan penghargaan dilangsungkan di Kathmandu, di mana mereka mendapat karangan bunga dan cek senilai 460 dollar AS atau kira-kira Rp 6,2 juta.
"Rahasia sukses di balik keberhasilan 400 pendaki mencapai puncak Everest adalah dibangunnya kembali jalur tambang dan jalur pendakian oleh orang-orang ini," kata Perdana Menteri seperti dikutip Kantor Berita Associated Press.
"Sehingga, jalur tambang itu menjadi semacam panduan bagi para pendaki untuk menuju ke puncak," sambung dia.
Selain uang, Perdana Menteri Oli juga memberikan patung Edmund Hillary dan Tenzing Norgay kepada para penerima penghargaan.
Edmund Hillary dan Tenzing Norgay adalah penerima penghargaan "Everest Day" pertama.
Di tahun 1953, Edmund Hillary asal New Zealand dan Sherpa yang menemaninya, Tenzing Norgay berhasil menginjakkan kaki di puncak dunia untuk pertama kalinya.
Sejak saat itu, ribuan pendaki sudah mencapai puncak Everest dan ada 280 pendaki yang tewas di kawasan itu. Termasuk empat orang yang tewas bulan ini.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR