Kapal itu mendarat di pantai dan peralatan berat digunakan untuk dapat mengapungkannya kembali sementara para migran masih ada di atasnya.
Kapal itu pertama kali dihalau kembali ke perairan internasional hari Minggu setelah mesinnya diperbaiki. Kapal kembali Senin dan para migran meminta tambahan bahan bakar, menurut pihak berwenang.
Kantor Menteri Imigrasi dan Perlindungan Perbatasan Australia, Peter Dutton, menolak memberikan pernyataan mengenai situasi ini.
Australia telah membuat Indonesia marah, dan dikritik oleh kelompok-kelompok hak asasi manusia dan PBB, karena kebijakan keras terhadap pengungsi dengan mencegah kapal-kapal pencari suaka mencapai Pulau Christmas dari pelabuhan-pelabuhan Indonesia.
Indonesia menganggap kapal-kapal perang Australia yang menghalau orang-orang asing dalam kapal ke arah perairan Indonesia sebagai pelanggaran kedaulatan negara.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR