Apakah Anda salah satu orangtua yang masih membacakan buku cerita dengan anak sebelum waktu tidur? Sebab, menurut studi, tradisi kuno tetapi manis tersebut, sekarang sudah mulai punah, terutama pada para orangtua muda. Alasannya, rasa percaya diri saat membacakan buku untuk anak menjadi permasalahan utama.
(Baca : Televisi vs Buku, Mana yang Lebih Baik untuk Otak?)
Berdasaran survei yayasan amal, Booktrust, terhadap 1000 orangtua, ditemukan bahwa pasangan suami istri muda dengan kisaran usia 16 hingga 24 tahun, memiliki rasa percaya diri yang rendah ketika membacakan buku untuk anak-anak mereka.
Survei menunjukkan hanya 28 persen orangtua berusia muda yang memiliki ritual membaca buku bersama anak sebelum waktu tidur malam. Angka tersebut cenderung rendah dibandingkan 42 persen orangtua berusia matang yang membacakan buku untuk anak.
Menurut laporan survei, kondisi buruk ini jelas terlihat pada kaum ayah yang berusia di bawah 25 tahun. Sebab, hanya 19 persen yang mengaku masih membacakan buku untuk anak.
Sementara itu, ayah yang berusia lebih dari 25 tahun hingga 55 tahun, sebanyak 78 persen mengatakan bahwa mereka terus membudayakan tradisi membaca sebelum tidur pada anak-anak.
Viv Bird, Chief Executive di Booktrust mengatakan bahwa hasil survei memperlihatkan masalah utama para ayah muda ini adalah rasa percaya diri yang rendah. (Baca juga : Hal yang Sering Dilupakan Orangtua dengan Anak Disabilitas)
“Umumnya, para orangtua yang masih muda ini mengalami degradasi kepercayaan diri mengenai masalah pola asuh anak, termasuk membaca dan tidak semangat membangun hubungan yang berkualitas dengan anak,” jelas Laureate Katrice Horsley, seorang story teller profesional yang bekerjasama dengan Booktrust.
Hasil survei ini, kata Bird, sangatlah mengkhawatirkan. Pasalnya, menurut bukti yang dipublikasikan oleh Child’s Poverty Strategy memperlihatkan bahwa membacakan buku untuk anak menciptakan lingkungan rumah dan keluarga yang positif.
Hal tersebut sangat berpengaruh pada tumbuh kembang anak. Sebab, anak yang bodoh akan tumbuh menjadi orang dewasa yang bodoh. (Baca pula : 6 Tips Agar Liburan Aman Bagi Anak-anak)
“Anak yang rutin dibacakan buku sebelum tidur oleh orangtua, dia memiliki pengetahuan 12 kali lebih baik saat memulai sekolah. Lalu, mereka yang dibacakan buku sebanyak dua hingga tiga kali per minggu, memiliki pengetahuan enam kali lebih luas,” terang Bird.
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Penulis | : | |
Editor | : | Irfan Hasuki |
KOMENTAR