Minuman yang biasa diidentikkan dengan warna hitam dan rasanya yang pahit ini memang dianggap sebagai minuman yang mampu membangkitkan semangat peminumnya. Selain itu, kopi juga banyak manfaatnya apabila dikonsumsi secara wajar. Tidak heran apabila minuman ini banyak penggemarnya. Tapi, pernahkah anda bertanya mengapa selalu ada busa di permukaan secangkir kopi Anda?
(Baca : Studi : Minuman Panas Terkait dengan Kanker)
Proses Reaksi Kimia Dibalik Busa Kopi
Busa kopi ini adalah hasil dari reaksi kimia yang terjadi dari proses pembuatan kopi tersebut dan dikenal dengan istilah “bloom”. Biji kopi yang dipanggang (sangrai) menyebabkan gas bernama karbondioksida (CO2) menjadi terperangkap di dalam setiap biji kopi.
Inilah mengapa kita biasa menemukan sebuah lubang yang juga disebut valve pada kemasan kopi yang berfungsi sebagai tempat keluarnya CO2 dan mencegah oksigen masuk. Ketika bubuk kopi diseduh dengan air panas, gas yang ada pada kopi pun terlepas, gas CO2 yang terperangkap di dalam biji kopi akan terlepas dan menimbulkan busa pada permukaan airnya. Ini dia yang disebut proses ekstraksi.
Ternyata Busa Kopi ada Fungsinya
Rupanya gelembung busa dalam kopi juga memiliki peran penting. Gelembung busa ini berfungsi sebagai indikator segar atau tidaknya kopi yang kita minum. Semakin banyak busa kopi yang ada berarti kopi tersebut masih baru atau segar. Intinya, lama tidaknya proses roasting jadi kunci seberapa banyak gas CO2 yang terperangkap dalam kopi.
(Baca pula : Berapa Jumlah Kafein yang Dianggap Terlalu Banyak untuk Tubuh?)
Sederhananya adalah kopi yang baru disangrai (roasting) biasanya mengandung lebih banyak CO2. Semakin lama kopi tersebut maka semakin sedikitlah CO2 yang ada di dalamnya. Dan jika pada saat diseduh hasil gelembung pada permukaan kopi tidak begitu banyak, bisa jadi kopi yang dikonsumsi itu bukanlah kopi yang segar atau baru di-roasting. Tapi bagaimana pun, hasil akhir dari sebuah kopi yang nikmat terletak pada cita rasa saat diteguk.
Penulis | : | |
Editor | : | Irfan Hasuki |
KOMENTAR