Menurut Ksenia Kosobokova, spesialis zooplankton arktika di Akademi Ilmu Pengetahuan Moskow, spesies ini umumnya ditemukan lebih jauh di lepas pantai pada kedalaman 25 hingga 90 meter pada siang hari dan lebih dekat ke permukaan setelah gelap (selama bulan-bulan musim dingin).
Ada kemungkinan, menurut dia, copepoda tersangkut arus kuat. Dua kali sehari, ketika air pasang menyapu garis pantai, air es dan segala isinya dikeringkan melalui celah-celah es dan salju. Untuk perenang yang lemah seperti copepoda, tidak ada jalan keluar.
Mungkin juga diakibatkan gelombang pasang sangat dashyat pada 1 Desember lalu. Kedua kondisi ini jika digabungkan ombaknya bisa lebih ganas. Namun ekspedisi pada 16 Desember lalu menunjukkan bahwa kita tidak perlu menunggu siklus bulan satu tahun selesai agar salju-salju itu bersinar.
Source | : | National Geographic France |
Penulis | : | Fikri Muhammad |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR