Kebanyakan perempuan cukup akrab dengan infeksi jamur penyebab keputihan. Walau infeksi ini jelas membuat tidak nyaman, tetapi pada umumnya tidak berbahaya. (Baca : Lakukan Hal Ini untuk Hindari Kanker Payudara)
Jenis jamur yang sering menyebabkan keputihan adalah Candida albicans. Menurut Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) Amerika, kini ditemukan tipe infeksi jamur terbaru yang mirip dengan albicans tetapi lebih berbahaya.
Berbeda dengan Candida albicans, jenis jamur Candida auris ini kebal terhadap obat-obatan anti jamur yang biasa dipakai.
Candida auris pertama kali dikenali di tahun 2009 dari seorang pasien di Jepang. Jenis jamur ini juga dilaporkan di berbagai klinik atau rumah sakit di seluruh dunia. Jamur auris diketahui berbahaya, bahkan bisa berakibat kematian.
Tidak seperti jamur albicans yang ditemukan di tempat yang lembab seperti bagian genital dan mulut, jamur auris biasanya ditemukan di saluran urin atau pernapasan. Selain mengiritasi kulit, infeksi ini juga menyebabkan infeksi serius pada luka dan darah.
Sejauh ini tipe jamur auris ditemukan di beberapa negara, seperti Jepang, Korea Selatan, India, Afrika Selatan, Kuwait, Kolombia, Venezuela, Pakistan, dan Inggris.
Menurut CDC, tipe baru jamur ini sulit dilacak karena kebanyakan rumah sakit tidak memiliki alat untuk mengidentifikasi infeksi ini. Tanpa obat yang kuat, korban akibat infeksi jamur ini diperkirakan akan terus bertambah. Apalagi, hampir 60 persen pasien yang terinfeksi meninggal dunia.
Meski pun infeksi jamur bisa terjadi di seluruh bagian tubuh, tetapi kebanyakan di temukan di vagina karena seringkali sudah tercampur secara alami dengan jamur yang tinggal di vagina. (Baca pula : 10 Tips Menjaga Kesehatan Vagina)
Infeksi jamur pada perempuan bisa muncul akibat penggunaan antibiotik yang seringkali ikut membunuh sel imun yang mengendalikan populasi jamur, kehamilan, diabetes tidak terkontrol, dan mengonsumsi pil KB oral.
Para ahli mengatakan, jamur auris biasanya terjadi pada pasien yang dirawat lama di rumah sakit. Faktor risiko lain adalah pasien yang baru menjalani operasi dan menggunakan kateter.
Oleh karenanya langkah pertama mencegah infeksi ini adalah membersihkan alat-alat kedokteran dengan teliti sehingga semua virus, bakteri, atau jamur, mati.
Penulis | : | |
Editor | : | Irfan Hasuki |
KOMENTAR