Nationalgeographic.co.id—Ahli paleontologi melaporkan penemuan fosil kerabat kuno velociraptor berukuran besar di Isle of Wight, Inggris. Temuan ini adalah yang pertama kalinya di Inggris. Temuan ini telah dipublikasikan di jurnal Cretaceous Research baru-baru ini dengan judul "A new dromaeosaurid dinosaur from the Wessex Formation (Lower Cretaceous, Barremian) of the Isle of Wight, and implications for European palaeobiogeography".
Velociraptor yang baru ditemukan ini diberi nama Vectiraptor greeni berdasarkan nama kolektor lokal Mick Green yang menemukan tulangnya setelah tersapu dari bebatuan di pantai selatan pulau itu. Fosil ini merupakan kerabat velociraptor, predator yang lebih tua dan bertubuh lebih berat. Dinosaurus yang menakutkan itu seukuran serigala, panjangnya sekitar 3 meter (10 kaki), dari hidung hingga ekor, dan akan menggunakan cakar tebasan besar di kakinya untuk mendapatkan mangsanya. Giginya yang bergerigi halus kemudian digunakan untuk menggigit potongan daging.
Menurut peneliti, dinosaurus ini berkeliaran di hutan yang menutupi wilayah di zaman Kapur Awal, 125 juta tahun yang lalu. Ia mati dan terkubur hingga tahun 2004, ketika badai dan ombak mengikis bebatuan yang menyembunyikan tulang-tulangnya.
Namun 20 tahun berlalu sebelum para ilmuwan dari Bath University dan Portsmouth university mempelajari fosil-fosil tersebut dan membuat penemuan mengejutkan bahwa tulang-tulang itu mewakili spesies baru. Vectiraptor termasuk dalam kelompok dinosaurus yang disebut dromaeosaurus, atau raptor.
Dinosaurus mirip burung ini adalah pemburu spesialis dan, seperti kerabat burung modern, tubuhnya ditutupi bulu panjang. Rahang mereka penuh dengan gigi seperti pisau, bergerigi dan mereka memiliki cakar besar berbentuk sabit di kaki mereka, digunakan untuk menebas mangsanya, menyebabkannya mati kehabisan darah.
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Source | : | University of Portsmouth,Cretaceous Research |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR