Ketika pesawat Juno milik NASA mulai mengorbit di Jupiter pada Senin, ilmuwan di belakang misi ini mulai bisa bernafas lega. Butuh waktu lima tahun perjalanan untuk Juno sampai di orbit planet tersebut.
Dengan Juno, kami akan mulai menginvestigasi untuk mengetahui lebih dalam sabuk radiasi Jupiter yang tak dikenal, tak hanya interior planet, tetapi juga bagaimana Jupiter lahir dan bagaimana tata surya kita berevolusi,” jelas NASA administrator Charlie Bolden dalam pernyataannya.
Peneliti utama dalam misi tersebut, astrofisikawan Scott Bolton mengatakan pada timnya, “Kita baru saja melaksanakan hal tersulit yang pernah dilakukan oleh NASA.”
Lihat juga: Pesawat Antariksa Juno Mulai Mengorbit Jupiter
Dalam sebuah interview dengan The Huffington Post, Bolton mencoba menjelaskan alasannya.
“Kesulitannya terletak pada bagaimana kita harus mendekat pada Jupiter dan menghadapi tantangan terkait radiasi, area intens magnetik, mencoba melakukan manuver kritisi di daerah yang melampaui pengukuran yang pernah kami lakukan bahkan pengujian yang dilakukan di lab. Untuk saya, hal ini menunjukkan hal tersulit yang pernah kami lakukan.”
Namun NASA memiliki sejarah yang panjang – melewati Merkuri, Gemini, Apollo, Skylab, dan program Space Shuttle – dimana mereka harus melewati sejumlah rintangan teknologi guna tujuan mulia mereka dalam melakukan eksplorasi ruang angkasa.
“Yang kami lakukan adalah hal-hal tersulit yang pernah kami hadapi, sejauh ini, lingkungan yang keras yang kami hadapi adalah membuat pesawat ruang angkasa bekerja,” ujar Bolton yang merupakan asisten wakil presiden Soutwest Research Institute di San Antonio, Texas. “Kami pun brgerak lebih cepat – sekitar 165,000 mil per jam – dari banyak yang pernah kami lakukan. Kami bergerak menuju Jupiter, dari bumi, lebih cepat dari pesawat ruang angkasa manapun.”
“Setiap kami menyelesaikan sesuatu dan menerima tantangan dengan NASA, semua akan kembali ke peluncuran paling perdana,”ujar Bolton. “Kami memperoleh kepercayaan diri sehingga kamu pun siap untuk melakukan hal yang lebih sulit dalam setiap tantangan selanjutnya.”
Lihat juga: Juno Menguak Misteri Planet Monster yang Misterius
Untuk melindungi Juno dari lingkungan yang berat akibat radiasi yang ekstrim dan area magnetik yang intens di sekita Jupiter, tim telah mempersenjatai Juno dengan titanium, “ dan tidak ada pesawat ruang angkasa yang memiliki desain seperti itu,” ujar Bolton.
Juno kini tengah mempersiapkan diri untuk melakukan investigas lebih dekat pada planet terbesar di tata suryai ini selama 20 bulan.
Penulis | : | |
Editor | : | test |
KOMENTAR