Pembentukan Planet
Tim lainnya, dipimpin oleh Dominique Segura-Cox dari Universitas Illinois. Dalam penelitian ini, mereka menemukan kalau piringan debu di sekeliling protobintang ukurannya lebih besar dari yang diprediksi oleh model teoretis. Kehadiran piringan ini jelas sangat penting bagi pembentukan planet atau bahkan bisa untuk pembentukan pasangan bintang lainnya.
Ketika protobintang terbentuk di pusat awan atau saat materi mengalami keruntuhan dan membentuk bintang muda. Saat materi runtuh dan ditarik ke bintang, medan magnetik juga ikut serta. Akibatnya medan magnetik jadi semakin kuat saat terkonsentrasi di dekat bintang. Tapi ketika medan magnetik sejajar dengan sumbu rotasi bintang, maka rotasi piringan bisa diperlambat dan ukuran piringan juga bisa dibatasi. Secara teoretis, pemodelan ini disebut pengereman magnetik. Ketika pengereman magnetik terjadi, piringan gas dan debu akan dibatasi sampai radius 10 kali jarak Bumi – Matahari. Atau sampai di area Saturnus.
Yang ditemukan oleh Dmonique dan timnya jauh lebih besar dari pemodelan. Piringan di bintang muda tersebut berukuran 15 – 30 kali jarak Bumi – Matahari. Bahkan diduga piringan debu di sekitar bintang muda ada yang lebih besar lagi. Hal ini disebabkan oleh medan magnetik dan sumbu rotasi yang tidak sejajar pada sebagian sistem bintang. Akibatnya, efek pengereman magnetik jadi berkurang.
Pengamatan piringan debu pada bintang muda juga memperlihatkan keberadaan seluruh lemen yang dibutuhkan untuk pembentukan planet sudah ada sejak awal kehidupan bintang. Dan partikel berukuran kecil (beberapa sentimeter) juga sudah ada pada piringan yang usianya juga masih sangat muda. Implikasinya apa? Pembentukan obyek atau planet padat bisa terjadi dengan cepat. Dan ini juga memberi implikasi pada pembentukan planet gas raksasa yang harus terjadi dengan cepat sebelum materi di piringan menghilang.
Penulis | : | |
Editor | : | test |
KOMENTAR