Kedatangan Presiden Recep Tayyip Erdogan ke Istanbul, Sabtu (16/7/2016), menandakan upaya kudeta yang dilakukan sebagian anggota militer telah gagal. (Baca :
Terlebih lagi, rakyat Turki di berbagai kota memenuhi panggilan Erdogan untuk turun ke jalan dan menggagalkan upaya perebutan kekuasaan itu.
Pada Sabtu dini hari, seperti dikabarkan Reuters, sekitar 30 prajurit pro-kudeta meletakkan senjata setelah dikepung pasukan polisi bersenjata di Lapangan Taksim, Istanbul.
Para prajurit itu kemudian dibawa dengan menggunakan mobil polisi, sementara jet-jet tempur terbang rendah mengakibatkan getaran di berbagai gedung di kawasan itu.
Dukungan rakyat terhadap Erdogan ini mengakibatkan pelaku kudeta kehilangan momentum. Seruan Erdogan membuat rakyat tak bersembunyi dan malah membanjiri jalanan.
Mereka turun ke jalanan, berkumpul di lapangan-lapangan besar di Istanbul dan Ankara, mengibarkan bendera Turki, dan menyuarakan dukungan kepada pemerintah.
"Kami memiliki perdana menteri, kami memiliki panglima militer, kami tak akan membiarkan negeri ini hancur," ujar seorang pria di saat sekelompok orang memanjat sebuah tank di dekat Bandara Ataturk, Istanbul.
Erdogan sendiri menuding para pendukung ulama Fethullah Gullen yang kini bermukim di AS sebagai pelaku kudeta. Namun, Gullen membantah keterlibatannya dalam peristiwa ini.
Rahasia Mengontrol Populasi Nyamuk: Aedes aegypti Jantan Tuli Tidak Bisa Kawin!
Penulis | : | |
Editor | : | Irfan Hasuki |
KOMENTAR