Dengan potongan gigi dari sebuah kerangka manusia kuno yang ditemukan di Jerman, ilmuwan menemukan sebuah gambaran genetika bakteri yang menyebabkan wabah pandemi pertama di dunia.
Wabah Justinianic membunuh lebih dari 50 juta orang pada abad ke-6 hingga abad ke-8, dan disebabkan oleh spesies bakteri yang sama, Yersinia pestis, yang menyebabkan wabah Black Death di Eropa pada Abad Pertengahan.
Analisis genetik terbaru mengungkapkan tiga jenis bakteri yang berkontribusi dalam menyebarkan wabah tersebut. Peneliti menemukan sebuah mutasi yang unik dari Yersinia pestis yang menyebabkan wabah Justinianic.
Penelitian terbaru mengkonfirmasikan sejumlah temuan dari penelitian sebelumnya yang dipublikasikan pada 2014, yang menyebutkan bahwa analisis genetika yang dilakukan pada kerangka manusia yang berbeda ternyata memiliki penanggalan yang sama dengan kerangka yang digunakan dalam penelitian terbaru ini.
Dalam penelitian terbaru ini, peneliti menemukan DNA wabah tersebut pada sebuah kerangka tulang yang terkubur di Altenerding, dekat Munich, 19 kilometer dari situs tempat ditemukannya kerangka tulang yang digunakan dalam penelitian sebelumnya pada 2014.
Penelitian terbaru menemukan mutasi dari tiga gen yang diberi nama nrdE, fadj, dan pcp. Para peneliti menduga ketiga gen ini berhubungan dengan virus wabah tersebut.
“Tidak banyak latar belakang yang menunjukkan ketiganya berhubungan dengan penyebaran virus tersebut,” ujar David Wagner, ahli ekologi di Northern Arizona University.
Namun bukti terbaru mengkonfirmasi sebuah kesimpulan dari penelitian sebelumnya, bahwa persebaran bakteri yang disebabkan oleh wabah Justianic tersebut merupakan bagian dari garis perjalanan menuju Tiongkok.
Penulis | : | |
Editor | : | test |
KOMENTAR