Ahuna Mons, gunung yang terisolasi di dekat ekuator planet kerdil Ceres ternyata bentuknya menyerupai kubah yang terbentuk akibat aktivitas vulkanik dan bukan karena tabrakan dengan asteroid. Demikian hasil pengamatan terbaru dari misi Dawn NASA.
Gunung berapi di Bumi berisi magma yang berasal dari lelehan bebatuan, tetapi Ceres terlalu dingin untuk melelehkan batuan silikat di dalam inti planet. Peneliti kemudian menyimpulkan bahwa magma di gunung Ahuna Mons sebagian besar terdiri dari air yang sangat asin. Ketika erupsi, magma tersebut akan membeku dan membentuk kubah. Gunung berapi yang berisi air atau es alih-alih bebatuan meleleh disebut Kriovolkano.
Dari penampilannya, tim ilmuwan memperkirakan bahwa Ahuna Mons terbentuk sekitar beberapa ratus juta tahun hingga satu miliar tahun lalu. “Gunung ini termasuk baru secara geologi, jika dibandingkan dengan usia Tata Surya kita yang diperkirakan sekitar 4,5 milyar tahun,” kata Ottaviano Ruesch, ilmuwan Goddard Space Flight Center NASA dan Universities Space Research Association.
Gunung vulkanik muda pada planet kerdil yang terisolasi merupakan kejutan, karena biasanya hanya planet atau satelitnya yang memiliki gunung vulkanik.
Selain itu, erupsi vulkanik membutuhkan “rumah” yang berbatu, seperti Bumi dan Mars, atau es, seperti Enceladus, bulannya Saturnus. Sementara, Ceres terbuat dari garam, batu berlumpur dan air es: bahan-bahan eksotis dan tak terduga untuk pembentukan vulkanik. Ahuna Mons di Ceres menunjukkan bahwa batasan fisik dan kimia untuk membentuk vulkanik tidak berlaku.
"Ahuna Mons menunjukkan bukti bahwa Ceres dulunya aktif secara geologis, dan mungkin masih aktif hingga kini," kata Ruesch.
Demi meneliti dan mengungkap misteri Ceres lebih jauh, tim ilmuwan berencana menggunakan pemetaan spektrometer terlihat dan inframerah pada pesawat antariksa Dawn untuk menentukan komposisi permukaan Ahuna Mons.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR