Di dalam ransel tersimpan berbagai perlengkapan dan perbekalan pendakian, yang disusun sedemikan rupa agar memudahkan penggunanya. Ukuran dan kegunaan ransel pun beragam.
Kesalahan dalam memilih ransel tak hanya membuat stamina cepat terkuras saat pendakian. Namun lebih dari itu, akan berdampak terhadap struktur tulang punggung para pendaki.
Di sela kegiatan Ekspedisi Black Borneo 2016, Oki Lutfi, product designer produsen perlengkapan aktivitas luar ruang Eiger, berbagi tips memilih ransel yang tepat bagi para pendaki.
1. Durasi perjalanan
Pendakian ke Gunung Prau di Dataran Tinggi Dieng tentu berbeda dengan pendakian ke Gunung Rinjani. Jika ke Gunung Prau kegiatan pendakian bisa dilakukan dalam jangka waktu dua hari, ke Rinjani idealnya dilakukan dalam waktu tiga hingga lima hari. Durasi perjalanan ini yang harus dicermati para pendaki dalam memilih ransel.
"Dari durasi perjalanan ini, akan terlihat perlengkapan apa saja yang akan dibawa," ujar Oki. Semakin lama sebuah perjalanan, tentu peralatan dan perlengkapan yang dibawa akan semakin banyak.
"Hal ini tentunya akan menambah bobot beban yang akan dipanggul," sambungnya. Semakin banyak beban yang dipanggul, tentu semakin besar kapasitas ransel yang dibutuhkan. "Namun hal ideal bagi para pendaki, barang yang dibawa maksimal 30% dari berat badan," tambahnya. Jika berat badan 60 kilogram, maksimal beban yang dibawa adalah 20 kilogram. Dengan demikian, kapasitas ransel yang ideal adalah 60+5 liter.
2. Fungsi pada ransel
Pengetahuan terhadap fungsi yang ada pada ransel tentunya akan bermanfaat bagi para pendaki dalam memilih ransel ideal. Misalnya manfaat frame pada ransel.
"Di Eiger, kami mengaplikasikan dua frame pada ransel kami, satu frame yang menyesuaikan dengan struktur badan, dan satu lagi untuk menahan beban. Jadi bebannya lebih seimbang dan tidak bertumpu pada satu titik," ujar Oki.
Selain itu perlu diperhatikan fungsi dari hipbelt atau tali pinggang. "Kebanyakan para pendaki suka melepas tali pinggang saat menggunakan ransel sehingga beban hanya bertumpu pada pundak," ujar Oki. "Padahal tali pinggang akan membuat beban pada pundak ditumpukan ke tulang panggul," tambahnya.
3. Medan yang akan ditempuh
Karakteristik medan yang akan didaki tentu akan berpengaruh terhadap pemilihan ransel. Ada ransel yang difungsikan secara spesifik, namun ada juga yang bisa digunakan disegala medan pendakian.
Ransel bertipe trekking biasanya dirancang untuk perjalanan panjang dan membawa beban berat. "Ransel ini pada umumnya dirancang stabil dengan teknologi yang sangat baik," jelas Oki. "Selain itu ada pula summit series. Dari sisi kapasitas, ransel ini lebih kecil dan framenya diciptakan lebih fleksibel untuk memudahkam pergerakan saat pendakian menuju puncak," tambahnya.
Kini, bahan dan bobot ransel, telah mengarah kepada jenis ultralight. Dulu para pendaki beranggapan bahan yang tebal adalah yang paling kuat. Namun saat ini bahan yang tipis tak kalah kuat pula akibat teknologi yang telah berkembang.
Penulis | : | |
Editor | : | Yoga Hastyadi Widiartanto |
KOMENTAR