Singapura akan menjadi negara pertama di dunia yang menyediakan layanan taksi tanpa sopir sebagai transportasi publik.
Sejauh ini, nuTonomy—perusahaan teknologi yang meluncurkan layanan ini, sudah menyediakan enam taksi tanpa sopir yang dapat menjemput dan mengantar penumpang. Taksi-taksi swakemudi tersebut sementara baru dapat beroperasi di One-North, distrik bisnis seluas 2 mil persegi yang didominasi oleh perusahaan teknologi dan bioteknologi. Selain itu, titik penjemputan dan penurunan penumpang juga masih sangat terbatas pada lokasi tertentu.
Selama masa uji coba, taksi tetap akan dilengkapi oleh seorang sopir dan ahli komputer yang mengawasi sistem komputer di mobil, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Olivia Seow, salah satu pekerja di One-North yang mendapat kesempatan menumpang taksi swakemudi mengaku gugup saat pertama kali naik ke mobil, namun ia terkejut ketika melihat setir berbelok sendiri.
“Rasanya seperti ada hantu atau sesuatu yang duduk di kursi pengemudi,” katanya.
Dia mengatakan, dirinya sangat senang karena teknologi ini dapat membuatnya bebas selama kemacetan dan bisa membantu ayahnya ketika sudah tak mampu lagi mengemudi mobil sendiri.
Chief Operating Officer nuTonomy, Doug Parker mengatakan bahwa pemerintah Singapura telah menetapkan serangkaian persyaratan yang harus dipenuhi oleh perusahaan sebelum mobil swakemudi memperluas uji cobanya ke daerah-daerah lain.
“Kami berani bertaruh bahwa Singapura akan menjadi negara pertama di dunia yang menawarkan layanan taksi swakemudi secara komersil berskala nasional,” pungkas Parker.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR